Rest in Peace Matthew PerryÂ
Beberapa waktu lalu dunia hiburan dikejutkan dengan kabar meninggalnya aktor Matthew Perry. Jika banyak yang mengenalnya melalui serial Friends, saya pribadi mengenal beliau dari film yang berjudul The Ron Clark Story. Film ini pertama kali saya tonton bersama dengan rekan guru di tempat saya mengabdi dulu. Pada saat itu kami sedang kewalahan menghadapi para murid. Kemudian disarankan oleh kepala sekolah untuk menonton film tersebut. Berikut ini adalah review saya terhadap film The Ron Clark Story.Â
Film ini dikutip berdasarkan kisah nyata dari seorang pengajar yang bernama Ron Clark. Diawali dengan Ron Clark yang diperankan oleh Matthew Perry memutuskan untuk pindah ke New York. Meskipun ia mendapatkan pertentangan dari orangtua, tetapi ia berhasil meyakinkan mereka. Tiba di New York, ternyata tidak semudah itu mendapatkan sekolah yang mau menerimanya bekerja. Walaupun track record Ron Clark yang dikenal mampu menghasilkan murid-murid berprestasi nyatanya tidak begitu berpengaruh saat ia melamar pekerjaan di New York. Untuk bertahan hidup, Ron Clark akhirnya rela bekerja menjadi pelayan di salah satu restoran sambil tetap mencari sekolah untuk mengajar.Â
Hingga pada suatu pagi, Ron Clark memasuki sebuah sekolah yang bernama Herlem. Sekolah tersebut terkenal dengan murid-murid yang super bermasalah. Sudah banyak guru yang mengundurkan diri karena tidak sanggup menangani para murid. Singkat cerita, Ronn Clark berusaha mendekati para muridnya dengan cara yang tidak biasa. Ia mendatangi rumah para murid satu per satu untuk bertemu personal dengan para orangtua. Meskipun mengalami penolakan berulang kali selama kurang lebih 3 bulan, tetapi Ron Clark tidak lantas mengundurkan diri. Berikut ini adalah beberapa adegan penting yang menggambarkan semangat guru idealis dari Mr. Clark:Â
1. Aturan di dalam KelasÂ
Aturan dalam kelas didasarkan pada kebutuhan anak. Bertolak belakang dengan tujuan sekolah yang lebih berfokus pada nilai akademik, Mr. Clark terlebih fokus pada aspek sosial para muridnya. Oleh karena itu, ia menerapkan aturan yang bertujuan mengakrabkan para murid dan dirinya sendiri sebagai guru. Aturan-aturan tersebut antara lain We are family dan We respect each other.Â
Nilai positif yang didapatkan dari penerapan aturan tersebut adalah konsekuensi. Karakter murid yang keras dan sulit diatur ternyata tidak diikuti oleh pemberian konsekuensi yang memaksa dan mengikat. Meskipun efek konsekuensinya lemah, tetapi tujuan dari Mr. Clark adalah mengajarkan kepada para murid menjalankan aturan atas kesadaran dan pemahamannya sendiri yang diinternalisasikan. Good news, strateginya berhasil melalui proses yang panjang.Â
2. Â Mendorong Para Murid Memiliki MotivasiÂ
Kepercayaan diri para murid telah hancur karena dianggap sebagai kelas yang tidak akan berhasil. Faktanya, kelas yang dipilih oleh Mr. Clark selalu mendapatkan nilai dibawah rata-rata setiap ujian akhir kenaikan kelas. Hingga tahun terakhir mereka di sekolah dasar yang terancam tidak lulus, Mr Clark hadir dan meyakinkan mereka bahwa mereka bukanlah murid yang gagal.Â