Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sudahi Overthinking

6 September 2023   16:19 Diperbarui: 6 September 2023   16:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Brett Jordan: https://www.pexels.com/photo/brown-wooden-scrabble-tiles-7462586/ 

Dua hari lalu saya jalan-jalan keliling daerah sekitar rumah hingga ke jalan utama. Kemudian, saya melihat seorang Bapak dan anak yang sedang mengumpulkan gelas dan botol plastik. Dalam hati, "kok mereka keliatan bahagia sekali ya? Masih bisa bercengkerama dan berbagi sepotong roti saja untuk makan".

Melihat mereka rasanya damai sekali, terlepas dari bagaimana mereka bertahan hidup sehari-hari. Sekilas saya berpikir satu hal dari mereka yang sepertinya saya belum punya, yaitu rasa damai. 

Siapa yang setiap kali ditanya, jawabannya pasti "saya baik-baik saja. Don't worry". Padahal, aslinya sedang worry setengah mati hehe. Tidak ada salahnya terlihat baik-baik saja di depan semua orang. Sebaliknya, tidak ada yang salah juga terlihat rapuh di depan orang yang kalian percaya. Mengkhawatirkan banyak hal bukan berarti anda gagal atau akan gagal.

Melihat ilustrasi bapak dan anak tadi, saya jadi ingat dengan pesan almarhum Ayah. Apapun yang sedang dihadapi, jika kamu benar tetap maju. Tidak ada yang perlu ditakutkan. Namun, dari sisi manusiawi pasti ada rasa takut juga. Dalam situasi seperti ini, yang kita butuhkan hanya kedamaian dan ketenangan, meskipun sangat sulit didapatkan. Masing-masing pribadi memiliki ragam caranya sendiri untuk mencapai kedamaiannya tersebut. Bisa melalui jalur spiritual, refreshing, traveling, dan hal positif lainnya.

Gimana hasilnya? "Membaik sih, tapi ga sepenuhnya terselesaikan. The problem is still there". Ibaratnya, kloset yang tersumbat tidak bisa digunakan sebelum kotorannya dibersihkan. Sama juga dengan masalah yang kita hadapi. Tidak akan terselesaikan kalau hanya dipikirkan saja. Semakin overthinking, maka semakin pula khawatir dan kecemasannya meninggi. Mengapa? Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti dan hanya bisa beranda-andai. Oleh karenanya, lebih baik lakukan apa yang bisa dilakukan dan siap dengan apapun hasilnya. Toh, siklus perputaran  hidup tidak jauh dari berani mengambil resiko kan?

Rasa takut diawal, tidak sepenuhnya negatif. Jika bisa kita arahkan menjadi lebih produktif. Gunakan rasa takut sebagai alarm penanda situasi buruk, sehingga persiapan kita akan lebih matang menghadapi situasi yang membuat kita overthinking. 

Misalnya, situasi yang ditakuti adalah sidang skripsi. Beberapa hari menjelang harinya, mungkin anda sulit tidur, takut, khawatir, dan lain sebagainya. Nah, solusinya adalah alihkan rasa takut untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Baca ulang skripsi, diskusi dengan teman atau dosen yang dipercaya, dan  mempersiapkan materi presentasi.

Sebenarnya, hal-hal diatas adalah standar yang sudah kita ketahui bersama. Hanya saja enggan untuk melakukannya. Entah karena tidak ada keberanian untuk memulai atau hanya ingin mencari aman dalam zona nyaman. 

Apa yang akan kompasianer lakukan untuk merasa tenang dalam menghadapi masalah? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun