Memahami Emosi Survivor Sibling Melalui Film

SINOPSIS SINGKAT

Film ini menceritakan tentang sebuah keluarga dari anak penderita leukemia. Orangtuanya berusaha keras untuk menyembuhkan sang anak dengan cara mencari pendonor sum sum tulang belakang. Namun, ternyata sulit menemukan pendonor yang cocok bahkan anggota keluarga sekalipun. Kemudian mereka disarankan oleh dokter untuk melahirkan seorang anak lagi dengan tujuan menjadi pendonor bagi saudaranya. Setelah anak tersebut lahir dan bertumbuh remaja, terjadilah banyak konflik dalam keluarga hingga sang anak menuntut Ibunya ke pengadilan. 

Wikipedia/

SAVIOR SIBLING

Savior sibling adalah fenomena dimana seorang anak dilahirkan dengan tujuan menanamkan stem cell pada tubuhnya guna menyelamatkan saudara yang sedang terancam hidup karena penyakit medis. Tambahan informasi, proses pembuahan terjadi dalam tabung. 

ANALISA KONFLIK

Diceritakan sejak Anna (savior sibling) berusia kurang dari 6 tahun, ia telah melakukan operasi donor kepada sang kakak, Kate. Hubungan antara dua saudari ini sangat akrab dan saling menyayangi satu sama lain. Buktinya, Anna sigap membantu Kate yang mengalami kesulitan saat hanya bisa berbaring diatas tempat tidur. Kedua adik Kate, yaitu Brian dan Anna bisa memahami kondisi keluarganya, terlebih sang Ibu (Sara) yang memberikan perhatian penuh kepada Kate melebihi anaknya yang lain. Suatu hari, kondisi Kate memburuk dan segera perlu diberikan donor. Pada saat yang sama, Anna bersikeras menolak menjadi pendonor dan terjadilah konflik hebat dengan Sara. 

Sara berpikir bahwa Anna adalah anak yang kuat dan ia akan  baik-baik saja setelah melakukan pendonoran. Sehingga tidak ada masalah jika ia melakukannya lagi untuk menyelamatkan hidup saudaranya. Disisi lain, Anna mengeluhkan Ibunya yang tidak mengerti dan memahami dirinya. Anna kemudian minta maaf kepada Kate, karena tidak akan menyanggupi permintaan Ibunya kali ini. Anna sadar bahwa ia tidak memiliki kebebasan selama ia hidup. Ia juga ingin mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang sama dari Ibunya. 

Konflik tidak kunjung berakhir.  Hingga suatu hari Anna ditemani oleh Brian mengunjungi seorang pengacara terkenal. Singkat cerita, pengacara tersebut bersedia membantu dan melayangkan surat tuntutan kepada Sara. Kondisi keluarga semakin panas. Sara yang semakin merasa terpojok dikarenakan sang suami, Campbell, yang semakin terang-terangan menunjukkan ketidaksetujuannya dengan perilaku isterinya tersebut. Sara sesungguhnya khawatir dan tidak sanggup melihat anaknya depresi karena keadaannya, sehingga ia menutupi kekhawatirannya tersebut dengan didikan yang keras dan overprotective. 

Brian yang terkesan hanya diam dan mencoba menerima keadaan, juga digambarkan memiliki masa-masa yang sulit. Ia menjadi anak yang tertutup dan mencari kenyamanan di luar rumah. Dibandingkan dengan Ibunya, sang Ayah masih menunjukkan kepeduliannya dengan cara bertanya tentang keseharian Brian. Sebagai anak laki-laki tunggal dalam keluarga, Brian berusaha menjadi penengah antara kedua saudara perempuannya dan sang Ibu.