Mohon tunggu...
selly marcelina
selly marcelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas ma'arif nahdlatul ulama kebumen

saya selly marcelina prodi pendidikan bahasa Indonesia semester 1 dari universitas ma'arif nahdlatul ulama. hobi saya menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teori Konstruktivisme dan Humanistik serta Implikasi dalam Pembelajaran

14 Januari 2025   14:09 Diperbarui: 14 Januari 2025   14:08 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Konstruktivisme dan Humanistik dalam Pembelajaran

Pendidikan yang efektif bergantung pada pemahaman berbagai teori belajar. Dua teori yang berpengaruh adalah konstruktivisme dan humanistik. Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi dalam mendukung proses pembelajaran siswa.

Teori Konstruktivisme: Pembelajaran Berbasis Pengalaman

Konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Teori ini mendorong siswa untuk belajar secara aktif, bukan hanya menerima informasi. Implikasi teori ini dalam pembelajaran adalah:

  • Mendorong Kemandirian Siswa: Siswa diajak untuk berpikir secara mandiri dan menemukan pengetahuan mereka sendiri.
  • Penggunaan Pertanyaan Terbuka: Guru mengajukan pertanyaan yang memicu pemikiran mendalam dan diskusi.
  • Pengalaman yang Menantang: Pembelajaran harus mengajak siswa berpikir kritis dan menyelesaikan masalah nyata.
  • Interaksi Aktif: Siswa berkolaborasi dan berdiskusi dengan teman dan guru untuk memperluas wawasan mereka.

Teori Humanistik: Fokus pada Pengembangan Siswa

Teori humanistik berfokus pada perkembangan pribadi siswa, mencakup aspek kognitif, emosional, dan sosial. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mendukung siswa dalam belajar sesuai dengan minat dan tujuan mereka. Implikasi dari teori ini meliputi:

  • Fokus pada Kebutuhan Dasar: Siswa perlu merasa aman dan nyaman sebelum dapat belajar dengan efektif.
  • Pembelajaran Berpusat pada Siswa: Pembelajaran yang memperhatikan pengalaman dan kebutuhan individual siswa.
  • Motivasi Intrinsik: Siswa lebih termotivasi untuk belajar karena keinginan pribadi mereka, bukan karena hadiah atau hukuman.
  • Lingkungan Emosional yang Positif: Suasana kelas yang mendukung hubungan baik antara siswa dan guru penting untuk keberhasilan pembelajaran.

Kesimpulan:

Teori konstruktivisme dan humanistik keduanya memiliki peran penting dalam menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna. Dengan menggabungkan kedua teori ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan diri siswa, mendorong mereka untuk berpikir kritis, mandiri, dan siap menghadapi tantangan. Pembelajaran yang menyeluruh dan berfokus pada kebutuhan siswa akan menghasilkan generasi yang lebih kreatif dan siap menghadapi dunia yang terus berkembang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun