Kemajuan suatu bangsa sangat bergantung terhadap kualitas sumber dayanya. Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk mencetak sumber daya yang berkualitas. Perguruan tinggi atau lingkungan kampus memberikan peran krusial dalam mencetak generasi muda yang berkualitas dan siap dalam berkontribusi untuk perkembangan negara.Â
Mahasiswa tidak hanya menerima pendidikan akademik dalam lingkungan kampus, tetapi juga menerima pendidikan non akademik dalam membentuk kepribadian yang esensial dalam keterlibatannya mengikuti kepanitiaan maupun organisasi intra kampus. Di era revolusi industri 4.0 ini, mahasiswa dituntut untuk menguasai berbagai macam keahlian serta keterampilan yang disertai dengan kecerdasan emosional agar tercipta generasi Indonesia yang berkualitas.Â
Hal tersebut membuktikan bahwa seorang mahasiswa tidak cukup hanya bermodalkan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi saja, tetapi juga diperlukan berbagai macam soft skill yang harus dikuasai.
Organisasi kemahasiswaan yang biasa disingkat ormawa dapat menjadi wadah pengembangan diri bagi mahasiswa untuk melatih berbagai macam soft skill yang belum tentu didapatkan dari kegiatan pembelajaran di ruang kelas. Sama halnya dengan kepanitiaan yang juga berperan dalam melatih soft skill serta mengajarkan tentang bagaimana menyiapkan suatu acara dengan terstruktur dan detail.Â
Saat ini, berbagai perguruan tinggi di Indonesia telah menyadari betapa pentingnya soft skill bagi seorang mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa perguruan tinggi yang mewajibkan mahasiswanya untuk tergabung dalam suatu organisasi, kepanitiaan, maupun unit kegiatan mahasiswa (UKM).Â
Universitas Airlangga (UNAIR) merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang berkomitmen dalam perkembangan holistik mahasiswanya, termasuk pengembangan soft skill melalui kepanitiaan maupun organisasi kampus. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kewajiban bagi mahasiswanya untuk mengikuti magang UKM sebagai syarat kelulusan.Â
Dengan mengikuti magang UKM, mahasiswa dapat belajar cara berorganisasi dan mengasah soft skill yang dimiliki karena dalam suatu UKM tersebut juga terdapat struktur kepengurusan organisasi agar UKM tetap berjalan lancar.Â
Apa itu soft skill dan seberapa penting bagi mahasiswa?
Daniel Goleman, penulis buku "Emotional Intelligence" dan seorang psikolog Amerika menyatakan bahwa soft skill memiliki keterlibatan dengan kecerdasan emosional yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengenali, merasakan, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri serta orang lain.Â
Hal tersebut termasuk keterampilan seperti empati, kesadaran diri, regulasi diri, dan keterampilan sosial. Soft skill merupakan serangkaian kemampuan non teknis yang sangat penting bagi kehidupan karena mencakup kecemerlangan individu dalam aspek sikap maupun personality, kemampuan berkomunikasi, serta memperluas relasi.Â
Soft skill mencakup berbagai kemampuan seperti komunikasi, kerjasama tim, kepemimpinan, kecerdasan emosional, pemecahan masalah (problem solving), dan manajemen waktu. Soft skill memiliki peran yang besar untuk mendukung kesuksesan seseorang, hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Depdiknas RI tahun 2009 dengan menyatakan bahwa soft skill mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan sebanyak 85%.