Mohon tunggu...
selly octarina
selly octarina Mohon Tunggu... lainnya -

simplify..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangsaku Masih Terjajah

16 Agustus 2010   19:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:58 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masih menjadi polemik tentang lamanya Belanda menjajah Indonesia yang tigaratus limapuluh tahun. Namun berkat inisiatif dan tindakan yang cepat dari kelompok muda yang mempunyai semangat tinggi, mendesak kaum tua untuk segera menyatakan kemerdekaan. Jadilah bangsa Belanda sejak saat itu,  enampuluh lima tahun lalu, hadir di Indonesia sebagai turis, bukan sebagai penguasa. Warisan iklim berkuasa di negeri ini menjadikan seorang pemimpin adalah sosok tak terbantahkan dan paling benar. Jika pada saat itu Belanda adalah sang penguasa dengan segala arogansinya dan kaum pribumi adalah kacung yang selalu siap menuruti perintah, jadilah pimpinan saat ini mahluk yang menterjemahkan setiap masukan, kritik, inovasi dan evaluasi sebagai bantahan yang harus dihindari. Lebih berbahaya lagi apabila pencitraan pemimpin datang dari selembar katebelece sehingga melahirkan sosok pimpinan yang lemah dan suka terhadap sanjungan, enggan berfikir dan belajar tentang situasi organisasi yang dipimpinnya. [caption id="attachment_228568" align="aligncenter" width="224" caption="Simbol 'manut' dengan menyelipkan tangan di siku penguasa."][/caption] Jadilah ABS; Asal Bapak Senang, muncul dari para anak buah yang mencari perhatian dan ingin mencuri perhatian sang pimpinan dengan menghalalkan segala cara termasuk melumat sesama anak buah. Klop sudah, pimpinan yang lemah, anak buah yang berperilaku ABS, mematikan setiap langkah inovatif yang datang dari siapa saja yang dianggap saingan dan berpeluang mendapat perhatian dari sang pimpinan. Alhasil, organisasi yang lemah, tidak inovatif, dan siap terlindas globalisasi. Buat mereka yang terkalahkan dari segi status kepegawaian, umur yang masih muda, dianggap belum berpengalaman dan hanya mengandalkan semangat, lama-lama akan terpuruk ditantang dengan kebutuhan menghidupi nyawa-nyawa kecil yang ditinggal di rumah. Demi menghidupi anak, jadilah harga diri dikorbankan, kehormatan hanya sekedar simbol dan siap menelan pil pahit bersedia dikeluarkan saat seseorang datang dengan sebuah status. Inovasinnya hanya akan menjadi sesuatu yang mengisi bak sampah yang akan dikais oleh para ABS dan diakui sebagai miliknya. Pengekangan kebebasan dengan selalu takut untuk mengutarakan sesuatu dan pembunuhan karakter dengan memberi tugas yang jauh dibawah kemampuannya, melemahkan kedudukannya dalam organisasi dengan memberi pilihan; terima atau pergi. Bangsaku masih terjajah, dengan takut-takut aku tulis kenyataan ini. Aku merasa kemerdekaanku masih terjajah, kebebasanku dikekang, peranku sebagai kacung memenggal setiap inovasi yang kulahirkan, memenjara setiap perkataan yang ingin kujadikan masukan. Begitu kecewanya aku karena disini tempat mendidik generasi bangsa, melahirkan suara-suara pembaharu yang akan menjadikan bangsa ini semakin besar dan kuat. Biarlah sekarang aku belum merdeka namun aku akan memberikan kemerdekaan buat setiap muridku untuk bersuara dengan lantang, berpendapat tanpa takut dan belajar bersamaku bahwa setiap manusia mempunyai hak untuk dihargai dan didengar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun