Mohon tunggu...
Selly Jo
Selly Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Penunggang Badai yang suka memungut cerita

just common people

Selanjutnya

Tutup

Puisi

=Perempuan itu=

9 Oktober 2010   14:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:34 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan itu.......

Ketika pekat membungkus malam.....

Ia mulai lagi membongkar ruang-ruang disudut hatinya....

Kali ini ia berbicara tentang titian waktu.......

Ada awal ada akhir.......

Ia tahu dimana awal .....

Tapi sungguh ia tak tahu dimana letak akhir itu....

Lebih tepatnya ia tak mau tahu dimana letak akhir itu....

Atau lebih tepatnya lagi ia tak mau ada akhir.....

Pada satu ruang diawal...

Laki-laki (L) :malam telah menunjukkan sebagian dari dirinya..

rengkuhannya bak gurita menjerat sukma hingga fana..

jiwa yg menganga..terjerembab tanpa daya..

padahal tak banyak yang dipinta..

kata kembali pada kosanya..nada pada ritmenya..dan cinta pada mahkotanya

Perempuan (P) : Malam telah membuat aku takjub. . .

sunyinya menemaniku mengurai kisah. . .

dinginnya menjilati batin, tirainya menutup benci. . .

malam terus merayap terseok seok bersiap siap dihantam fajar....

kelamnya akan dìsapu halimun, pekatnya akan dihalau sang surya. . .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun