Manusia merupakan seorang Gembala
Makhluk hidup disebut manusia pada umumnya memiliki tugas dan tanggung jawab secara pribadi ataupun berkelompok selama ia hidup di dunia ini. Setiap tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh manusia akan menghasilkan buah yang baik, contohnya jika menanam dan merawat tanaman ubi diladang maka ubi jugalah hasil yang akan kita dapatkan. Tidak akan mungkin terjadi hal diluar itu.
Manusia merupakan seorang gembala, sebagai seorang kristiani yang percaya Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya akan menjadi seorang gembala yang baik bagi domba-dombanya. Seorang gembala domba bertugas atau berfungsi menuntun domba-dombanya ke padang rumput hijau. Dalam Kekristenan seorang gembala merupakan seseorang yang sangat disegani oleh semua umat Kristen. Mengapa? Karena Ia memiliki otoritas dan tohonan. Seorang gembala dipilih oleh Tuhan untuk menjadi pengembala yang harus selalu berada Bersama-sama dengan domba-dombanya (gembalaannya), sebab tugas seorang gembala ialah menjaga, memelihara dan melindungi kawanan domba-dombanya.
Ada beberapa tugas Gembala yaitu:
- Seorang penggembala adalah penyelamat: bagi jemaat dan orang yang terhilang. Dia akan terus menjaga dan memberi perhatian kepada jemaat-jemaatnya. Seorang gembala juga rindu kepada jiwa-jiwa yang terhilang;
- Dia adalah seorang pemberi makan: setiap minggu dia memastikan jemaat memakan makanan rohani yang terbaik dan membentuk tim "pastoral teaching" atau "pemuridan" di mana tidak semua orang bisa naik mimbar pada hari Minggu tetapi masih bisa memberitakan Injil Keselamatan.
- Dia adalah seorang pemimpin: di dalam organisasi kemajelisan, seorang gembala harus mengambil alih kepemimpinan dan memastikan bahwa visi dan misi gereja berjalan dengan baik. Tahu manajemen gereja dan mensupervisi mereka yang bekerja di kantor serta menata pekerjaan Tuhan secara optimal;
- Dia adalah seorang pelindung dan pemelihara: Seorang gembala harus menjaga umat-Nya dan melakukan pembesukan serta strategi pembesukan (bila jemaat besar) yang bukan hanya pada waktu duka atau sakit, tapi memastikan bahwa tidak ada dalam setahun jemaat yang tidak dikunjungi secara rutin sekalipun dia tidak sakit atau kena musibah;
- Dia adalah seorang penguat: Seorang gembala harus seorang yang menguatkan jemaat dan rajin memberikan apresiasi karena pekerjaan di gereja bersifat sukarela. Bila ada kesalahan, jangan langsung dicela atau dikritik tapi memberikan masukan secara sopan dan baik;
- Dia harus pintar berelasi: Seorang gembala harus punya banyak jaringan dan pandai bergaul tanpa memilih status sosial seseorang. Ramah terhadap semua orang, mau mendengarkan keluhan mereka;
- Dia harus orang yang berkorban: prinsip seorang gembala tidak hitung-hitungan pekerjaan, menerima tantangan baru dan berkorban yaitu memberikan yang terbaik bagi jemaat yang dipimpinnya.Â
Gambaran gembala yang baik hanya kita dapat dalam Yesus Kristus yang tertulis dalam Injil Yoh 10:11 Firman Allah berkata bahwa "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya", Seorang gembala harus rela berkorban untuk domba-dombanya. Ia tidak akan membiarkan dombanya terhilang (Yoh 10:14 "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku"). Seorang gembala merupakan juga sosok seorang guru bagi murid-muridnya.
Pada zaman ini, ada beberapa gembala tidak memenuhi tugasnya sebagai seorang gembala, melalaikan tugasnya dalam memelihara domba-domba Allah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI