Mohon tunggu...
Selli Ananda
Selli Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Selli Andalia Ananda mempunyai hobi menulis dan bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Terapkan Terobosan Baru untuk Para Petani dan Pekebun

17 Juli 2024   21:30 Diperbarui: 17 Juli 2024   21:44 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bayangkan sebuah kebun bonsai yang bisa merawat dirinya sendiri. Terdengar seperti fiksi ilmiah? Tidak lagi! Empat mahasiswa jenius dari Universitas Dian Nuswantoro telah mewujudkan imajinasi ini menjadi kenyataan, mengubah cara kita memandang perawatan tanaman selamanya.

Tsania Camila Finnisa, sang pemimpin visioner, bersama rekan-rekannya Nada, Nadia, dan Wanda, telah menerapkan sistem penyiraman otomatis berbasis Internet of Things (IoT) yang revolusioner. Dibimbing oleh Danar Cahyo Prakoso, M.Kom., tim ini berhasil menghadirkan solusi cerdas bagi para petani dan pekebun yang sibuk atau sering bepergian.

"Banyak pekebun yang menyepelekan tumbuhannya ketika mereka berpergian. Hal itu membuat tumbuhan kurang nutrisi hingga mati. Jadi kami menerapkan penyiraman otomatis sebagai solusinya," jelas Tsania dengan antusias.

 sumber Bonarfa
 sumber Bonarfa
Namun, bukan hanya penyiraman yang menjadi fokus inovasi mereka. Sistem pintar ini dilengkapi dengan sensor canggih yang mampu mendeteksi kondisi tanah dan suhu lingkungan. Bagaikan dokter pribadi bagi tanaman, sensor-sensor ini memastikan setiap bonsai mendapatkan perawatan optimal sesuai dengan kebutuhannya.

sumber Bonarfa
sumber Bonarfa

Pak Ismail, pemilik "Cemek Bonsai" di Jepara yang menjadi mitra dalam proyek ini, tak bisa menyembunyikan kekagumannya. "Penyiraman lebih praktis dan dapat menghemat waktu dan tenaga. Yang biasanya menyiram satu tanaman bisa sampai tiga menit, sekarang 15 menit dapat menyiram semua tanaman secara bersamaan. Saya juga bisa tahu kondisi tanah lebih baik berkat sensor-sensor ini," ungkapnya dengan senyum lebar.

Inovasi ini bukan sekadar tentang efisiensi. Ini adalah langkah besar dalam memperkenalkan teknologi modern ke masyarakat Jepara. "Pemanfaatan teknologi Internet of Things pada sensor kondisi tanah dan suhu merupakan sarana pengenalan teknologi modern untuk masyarakat sekitar karna mengingat Jepara belum terlalu maju dalam hal teknologi". Kata Tsania.

Proyek brilian ini lahir berkat dukungan Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Kemendikbud Ristek 2024. Ini membuktikan bahwa dengan kreativitas dan dedikasi, mahasiswa Indonesia mampu menciptakan solusi teknologi yang tidak hanya canggih, tetapi juga aplikatif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Jadi, jika Anda melihat kebun bonsai yang tampak 'hidup' dan merawat dirinya sendiri di Jepara, jangan kaget. Itu mungkin adalah bukti nyata bahwa masa depan pertanian pintar telah tiba, berkat inovasi cemerlang empat mahasiswa Dian Nuswantoro ini!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun