Mohon tunggu...
Sella Syafitri
Sella Syafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi di UPN Veteran Jakarta

Mahasiswa aktif UPN Veteran Jakarta yang memiliki hobi membaca dan tertarik dengan dunia entertaiment

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Romansa Thailand "A Little Thing Called Love"

15 September 2024   01:41 Diperbarui: 15 September 2024   01:41 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Review Film "A Little Thing Called Love"

A Little Thing Called Love atau Crazy Little Thing Called Love adalah film komedi romantis Thailand yang sangat popular, film ini dirilis pada tahun 2010 dan disutradarai oleh Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn dan Wasin Pokpong. Film ini menceritakan tentang seorang gadis remaja bernama Nam yang diperankan oleh Pimchanok Luevisadpaibul, Nam merupakan seorang siswa SMA yang tidak cantik, pemalu, dan tidak populer. Dia jatuh cinta pada seorang siswa populer bernama Shone yang diperankan oleh Mario Maurer. Film ini bergenre campuran antara komedi, drama, dan romansa yang sangat menghibur.

Film ini berfokus pada perjalanan Nam yang berusaha untuk menarik perhatian Shone dengan mengubah penampilannya dan kepribadiannya, sambil menghadapi berbagai tantangan pribadi dan sosial, dengan tekad dan bantuan dari teman-temannya, Nam berubah menjadi gadis yang berbeda dengan yang sebelumnya. Film ini mempunyai alur yang cukup sederhana, tetapi memiliki daya tarik melalui karakter-karakternya yang menarik dan situasi di film ini yang familiar dengan kehidupan real life. Nam adalah karakter yang sangat mudah disukai oleh penonton, dengan perjuangan dan mimpi-mimpinya yang membuat penonton merasa empati terhadap Nam. Shone juga merupakan karakter laki-laki yang baik dalam film ini sehingga penonton juga akan ikut jatuh cinta saat melihat karakter yang dimainkan oleh Mario Maurer di film ini.

Salah satu kekuatan utama dari "A Little Thing Called Love" adalah film ini menghadirkan momen-momen manis dan lucu yang menyentuh hati. Akting Pimchanok Luevisadpaibul sebagai Nam adalah salah satu aspek yang paling menarik dari film ini; dia mampu menampilkan kerentanan dan kekuatan karakter Nam secara bersamaan. Mario Maurer juga memberikan penampilan yang menyenangkan sebagai Shone, meskipun karakternya sedikit kurang kuat.

Visual dan produksi film ini patut dipuji, setting yang cerah dan penuh warna menciptakan suasana ceria dan menyenangkan untuk ditonton. Komedi dalam film ini juga cukup menghibur dan tidak terlalu berlebihan, memberikan keseimbangan yang baik antara momen serius dan ringan.

Namun, meskipun film ini memiliki banyak momen yang manis, film ini juga memiliki beberapa kekurangan. Plotnya terkadang terasa klise dan dapat diprediksi. Perubahan karakter Nam yang terlalu drastis dan cepat mungkin membuat beberapa penonton merasa tidak realistis. Selain itu, film ini cenderung mengandalkan stereotip yang sudah sering digunakan dalam genre ini, seperti karakter gadis pemalu yang berusaha mendapatkan perhatian laki-laki popular.

Beberapa scene di drama ini juga terasa berlebihan atau dipaksakan. Meskipun film ini mencoba untuk menyentuh tema-tema seperti kepercayaan diri dan penerimaan diri, tetapi pesan tersebut tidak disampaikan dengan cukup baik.

Secara keseluruhan, "A Little Thing Called Love" adalah film yang menyenangkan dan layak ditonton jika ingin mencari hiburan dengan menonton film ringan bergenre komedi dan romantis. Film ini berhasil menciptakan cerita yang menghibur dan manis walaupun masih banyak aspek kekurangan. Film ini cocok untuk penonton yang ingin tersenyum menikmati komedi romantis remaja dan tidak keberatan dengan beberapa scene yang sudah sering terlihat dalam genre ini.

Meskipun ada kekurangan dalam hal orisinalitas dan kedalaman karakter, "A Little Thing Called Love" tetap memberikan hiburan yang menghibur dan beberapa momen yang menyentuh hati. Ini adalah film yang dapat dinikmati untuk suasana hati yang ringan dan untuk mengenang kembali kisah cinta yang sederhana saat berada di bangku sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun