Jogjakarta kota dengan seribu nama, ada yang menyebut kota Jogja sebagai kota pelajar, kota wisata, kota gudeg, kota batik dan masih banyak lagi. Jogja terkenal dengan berbagai tempat wisata yang bagus dan menakjubkan seperti kawasan candi Prambanan, Keraton Jogjakarta, Jalan Malioboro dan masih banyak lagi.
Namun ada yang berbeda dari kota Jogjakarta kali ini, bukan soal tempat wisata atau kulinernya. Melainkan tentang sebuah perkampungan dan Masjidnya yang mendunia yaitu Kampung dan Masjid Jogokariyan. Kampung ini terletak tak jauh dari Alun-alun kota Jogjakarta, sekitar 2 kilometer letaknya dari Alun-alun.Â
Saat memasuki kampung ini memang seperti perkampungan biasa dengan deretan rumah seperti di perkampungan pada umumnya. Tetapi ada yang istimewa dari kampung ini yaitu masjidnya. Iya masjid Jogokariyan, masjid ini istimewa bukan karena bangunannya yang megah ataupun mewah, ini hanyalah masjid biasa. Namun masjid ini sangat istimewa karena masjid ini sangat terkenal bahkan sampai ke Eropa dan Palestina.
Masjid ini dibangun tahun pada tahun 1966 dan mulai digunakan sejak tahun 1967. Masjid ini diberi nama Masjid Jogokariyan karena terletak di kampung Jogokariyan 36 Kelurahan Mantijeron Kecamatan Mantijeron Jogjakarta. Pembangunan masjid ini berwal dari wakaf seorang pedagang batik dari Karangkajen Jogjakarta.Â
Masjid ini terletak di tengah kampung Jogokariyan tepatnya di perempatan kampung. Masjid ini berdiri di tanah seluas 1.478 meter persegi dengan 3 lantai. Masjid ini juga dilengkapi fasilitas ruang kantor, ruang serbaguna, polikinik, perpustakaan serta hotel bintang 4 sebanyak 11 kamar.
Masjid Jogokariyan memiliki visi yaitu "terwujudnya masyarakat sejahtera lahir dan batin yang diridhoi Allah melalui kegiatan kemasyarakatan yang berpusat di masjid". Sementara misi masjid Jogokariyan adalah menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat.Â
Masjid Jogokariyan memiiki beberapa program dengan konsep manajemen masjid yaitu : pemetaan jamaah, undangan shalat subuh, gerakan sisa infak nol rupiah gerakan jamaah mandiri, dan scenario planning sebagai strategi dakwah masjid Jogokariyan.
Masjid ini memiliki program shalat subuh berjamaah dan sarapan pagi bagi jamaah yang sholat dhuha disana. Selain itu bagi siapa saja yang kehilangan barang di masjid itu baik sandal ataupun barang-barang lain maka akan digantikan dengan barang yang sama. Selain itu setiap infaq yang masuk ke masjid selalu habis digunakan untuk kepentingan masyarakat atau gerakan sisa infaq nol rupiah. Saat bulan ramadhan masjid ini selalu menyediakan hidangan berbuka bagi para jamaah. Â Selain itu di masjid ini terdapat ATM beras bagi warganya yang kurang mampu.
Bukan hanya masjid Jogokariyan saja yang istimewa, kampung Jogokariyan juga istimewa disaat bulan ramadhan tiba perkampungan Jogokariyan dihias dengan indah dan setiap sore ada pasar ramadhan dengan berbagai makanan serta minuman untuk berbuka. Kampung ini ramai dikunjungi banyak wisatawan disaat bulan ramadhan saat menjelang berbuka puasa.Â
Suasana dikampung ini saat bulan ramadhan begitu hidup mulai dari sejak subuh sampai dengan malam menjelang. Setiap hari selalu ada kegiatan bermanfaat bagi masyarakat di kampung Jogokariyan, baik untuk anak-anak maupun orang tua. Semua kegiatan dipusatkan di Masjid baik di ruang serbaguna maupun di halaman masjid. Karena itulah Jogokariyan sangat cocok dikunjungi bagi siapa saja yang ingin belajar tentang manajemen masjid dan merasakan kehidupan di perkampungan yang berbeda.