Mohon tunggu...
Sella Aishwa
Sella Aishwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiwa

travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Berita Palsu Pada Pemilu 2024 Terhadap Presepsi Masyarakat Menentukan Pilihan Calon Presiden

24 September 2024   10:28 Diperbarui: 24 September 2024   10:28 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DAMPAK BERITA PALSU PADA PEMILU 2024 TERHADAP PERSEPSI
MASYARAKAT MENENTUKAN PILIHAN CALON PRESIDEN
Dalam setiap pemilu, termasuk pemilu 2024, sering kali ada berita hoaks atau informasi palsu yang beredar. Berita hoaks dapat menyebar melalui berbagai saluran seperti media sosial, aplikasi pesan, atau situs berita yang tidak terpercaya. Berita palsu ini bisa berupa klaim palsu tentang kandidat, kebijakan, proses pemilihan, dan lain sebagainya. Hal ini dapat berdampak buruk bagi para kandidat calon presiden tahun 2024 serta dapat mempengaruhi pandangan masyarakat dalam menentukan calon presiden Indonesia. Seperti yang kita tahu topik mengenai beredarnya berita palsu tentang calon kandidat presiden bukanlah hal yang umum, berita palsu sering kali digunakan untuk memanipulasi opini publik dengan menyebarluaskan informasi yang tidak benar atau menyesatkan. Hal ini dapat menciptakan kebingungan atau ketidakpercayaan terhadap proses pemilu. banyak dari mereka yang menggunakan berita palsu untuk saling menjatuhkan kandidat presiden lainnya. sehingga penting bagi kita untuk mengetahui dampak negatif dari beredarnya berita palsu pada saat pemilihan calon presiden 2024.


Tentunya berita palsu atau hoaks dapat memengaruhi bagaimana masyarakat memandang kandidat dan partai politik. Misalnya, informasi palsu yang beredar dapat merugikan kandidat tertentu, hal itu tentunya akan memengaruhi keputusan masyarakatat untuk memilih atau tidak memilih calon kandidat. Berita palsu sangat mempengaruhi pandangan dan pola pikir masyarakat dalam memilih kandidat presiden, sebab normalnya berita hoaks memiliki isi yang sangat persuasive sehingga dapat mengajak masyarakat untuk membenci kandidat lain, bahkan menjatuhkan kandidat lain. Hal itu tidak jarang kita temukan di era pemilihan presiden tahun 2024 ini.

Berita palsu atau hoaks merupakan berita yang isinya dimanipulasi, dibuat-buat,tidak sesuai fakta dan lain sebagainya. Umumnya berita palsu berdampak negatif baik bagi lingkungan sekitar maupun bagi pandangan masyarakat terhadap suatu hal.dampak negatif dari berita palsu tentunya ada banyak, diantaranya ada ; penyalahgunaan informasi, kesalah pahaman, dapat menimbulkan ujaran kebencian, dan lain sebagainya. Berita palsu seringkali merugikan orang lain, di masa pemilu, berita palsu merupakan senjata paling ampuh untuk menjatuhkan kandidat calon presiden 2024. Hal ini sangat merugikan baik bagi calon kandidat maupun masyarakat yang tertipu oleh berita palsu yang beredar.

Seperti yang kita ketahui penyebaran berita palsu dapat merusak kepercayaan publik terhadap institusi penting seperti media, pemerintah, dan lembaga pemilihan. Ketika masyarakat tidak dapat membedakan antara informasi yang benar dan yang salah, kepercayaan terhadap sumber informasi resmi dapat menurun. Maka dari itu hal ini tentunya sangat merugikan sebab dapat mengubah cara pandang masyarakat terhadap pasangan calon presiden, berita palsu atau hoaks dapat dengan mudah mengubah cara pandang masyrakat terhadap pasangan calon presiden. Berita palsu sering kali menyebarkan informasi yang tidak benar atau menyesatkan, hal itu dapat mengubah cara masyarakat memandang suatu isu, individu, atau peristiwa. Jika masyarakat hanya terpapar pada berita hoaks, mereka mungkin membentuk opini berdasarkan informasi yang tidak akurat. Maka dari itu berita palsu yang beredar dapat menurunkan rasa percaya masyarakat terhadap pasangan calon presiden, tentunya hal ini sangat merugikan sebab berpengruh terhadap keputusan dalam memilih atau tidak memilih pasangan calon presiden. Berita hoaks memiliki kekuatan untuk memengaruhi pandangan masyarakat dan membentuk opini dengan cara yang sering kali merugikan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan literasi media dan keterampilan untuk memverifikasi informasi di kalangan masyarakat agar dapat mengurangi dampak negatif dari berita hoaks.

Dalam konteks pemilu, berita hoaks dapat mempengaruhi bagaimana masyarakat memilih, dengan menyebarnya informasi palsu tentang kandidat, partai politik, atau proses pemilihan, hal ini dapat mengubah hasil pemilihan jika banyak masyarakat yang terpengaruh oleh informasi yang salah. Penyebaran berita hoaks tentunya dapat mengubah hasil pemilihan sebab dengan tersebarnya berita hoaks hal ini dapat menurunkan rasa percaya masyarakat terhadap pasangan calon presiden. Berita hoaks membuat banyak perpecahan dalam hal politik, Berita hoaks yang sering kali bermunculan biasanya menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan tentang kandidat, seperti berita tentang skandal, korupsi, atau kebijakan yang salah. Informasi palsu ini dapat mempengaruhi bagaimana masyarakat akan memilih atau tidak memilih kandidat tertentu. Secara keseluruhan, berita hoaks dapat memainkan peran penting dalam mempengaruhi hasil pemilihan dengan memanipulasi opini publik, merusak kepercayaan terhadap proses pemilihan, dan menimbulkan perpecahan sosial. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengidentifikasi, meneliti, dan mengedukasi masyarakat tentang berita hoaks untuk memastikan pemilihan yang adil dan terhindar dari berita palsu Berita hoaks atau palsu memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap proses pemilihan, khususnya dalam konteks pemilu 2024. Berita palsu yang beredar dapat memengaruhi pandangan masyarakat, dengan penyebaran informasi yang tidak benar atau menyesatkan tentang kandidat presiden, partai politik, atau proses pemilihan itu sendiri.

Dampak negatif tersebut mencakup perubahan persepsi masyarakat terhadap pasangan calon kandidat presiden, penurunan kepercayaan terhadap suatinstitusi, dan potensi perubahan pilihan pemilih yang dapat mengubah hasil pemilihan. Penyebaran berita hoaks berpotensi merusak integritas proses pemilihan dan menimbulkan perpecahan sosial serta ketidakpercayaan public terhadap kandidat calon pasangan presiden. Pemerintah dan lembaga terkait perlu meningkatkan kebijakan dan peraturan yang lebih ketat terhadap penyebaran berita palsu, termasuk tindakan hukum kepada para penyebar berita hoaks yang dapat merugikan dan merusak integritas pemilu, selain itu kita juga perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya berita hoaks dan cara-cara untuk memeriksa kebenaran informasi.


I. DAFTAR PUSAKA
https://guides.lib.um
https://koran.tempo.co/amp/gaya-hidup/484162/ancaman-hoaks-menjelang-pemilu-
2024
https://www.gramedia.com/best-seller/cara-mengatasi-hoaks/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun