Lirik yang ditulis menggambarkan perjalanan hidup yang penuh luka, kehilangan, dan usaha untuk bertahan hidup, mencerminkan realitas anak jalanan. Setiap barisnya menggambarkan emosi dari rasa sakit akibat perpisahan keluarga hingga cara-cara destruktif untuk melupakan luka.
Kehilangan Dan Berjuang Bertahan Hidup
Di awal lirik, ada perasaan kehilangan seorang ayah yang mengubah hidup keluarga. Perpisahan ini menghancurkan kebahagiaan dan memaksa anak untuk berjuang di jalanan. Kenangan masa kecil yang seharusnya indah berubah menjadi cerita penuh penderitaan.
Lirik ini menunjukkan dampak perceraian pada anak-anak. Kehilangan sosok ayah berarti juga hilangnya kasih sayang dan stabilitas, sehingga anak harus menghadapi realitas keras sejak kecil, bahkan mengorbankan harga diri demi bertahan hidup.
Iri Pada Kehidupan Yang Normal
Tema perasaan iri pada kehidupan normal muncul, dengan anak jalanan membandingkan hidup kelamnya dengan kebahagiaan orang lain. Kehidupan keluarga yang harmonis dan cinta yang tulus menjadi impian yang sulit dicapai.
Lari Dari Kenyataan
Saat rasa sakit semakin dalam, anak berusaha mencari pelarian melalui minuman keras dan menyakiti diri sendiri. Tindakan ini tidak menyelesaikan masalah, malah memperdalam luka fisik dan emosional serta menciptakan siklus destruktif.
Harapan Yang Tak Pernah Didapatkan
Lirik diakhiri dengan pengakuan bahwa anak mulai memahami keindahan cinta yang tidak pernah dirasakannya selama hidup di jalanan. Kesepian dan keputusasaan adalah inti cerita ini, dan menggugah kita untuk merenung tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang suportif bagi anak-anak tanpa keluarga.
Kesimpulan
Lirik ini adalah  ungkapan emosi dan potret keras kehidupan, mengajak kita untuk peduli dan menghargai kebahagiaan kecil. Kita diajak memahami bahwa di balik senyuman mungkin ada luka yang tak terlihat dan cinta dapat menyembuhkannya.