Mohon tunggu...
Selin Nadia Alwini
Selin Nadia Alwini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kampus Mengajar dalam Tataran Praktis (Kilas Balik Kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 5 di SD Negeri Hegarsari Kota Tasikmalaya)

29 Desember 2023   15:44 Diperbarui: 29 Desember 2023   15:52 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampus mengajar merupakan suatu program pembelajaran di luar kampus yang melibatkan mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia untuk bisa terjun ke lapangan merasakan langsung proses pembelajaran yang terdapat di sekolah. Dalam program ini kami sebagai mahasiswa menjadi mitra guru untuk bisa menciptakan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, serta menyenangkan. Program ini merupakan program yang berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Melalui program kampus mengajar ini, diharapkan kami dapat bekerja sama dan berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran di sekolah, khususnya untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik serta adaptasi teknologi di jenjang pendidikan SD dan SMP.

Program kampus mengajar angkatan 5 ini dilaksanakan selama kurang lebih 5 bulan, yang dimulai dari bulan Februari 2023 sampai dengan bulan Juni 2023. Selama kurun waktu tersebut kami merancang dan melaksanakan program kerja yang disesuaikan dengan prioritas kebutuhan pada proses pembelajaran di sekolah penempatan. Beberapa program kerja yang dilaksanakan di SD Negeri Hegarsari Kota Tasikmalaya, yakni:

  • Reading day, program kerja ini merupakan kegiatan literasi yang membebaskan peserta didik dalam membaca, artinya peserta didik diperbolehkan membaca dimana saja seperti perpustakaan dan pojok baca.
  • Playing with symbol, program kerja ini merupakan kegiatan literasi dan numerasi dengan cara memperkenalkan simbol-simbol yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 15 minutes story telling, program kerja ini merupakan kegiatan ini dilakukan 15 menit sebelum belajar. Perwakilan peserta didik dalam setiap kelas harus melakukan storry telling terhadap apa yang telah dibaca sebagai bentuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami suatu teks bacaan. Bagi peserta didik yang paling banyak melakukan kegiatan ini diberikan reward.
  • Mading kreatif, program kerja ini merupakan kegiatan mengisi mading dengan infografis yang bersifat informatif dan edukatif juga akan diisi dengan hasil karya dua dimensi dari peserta didik terbaik dari setiap kelas.
  • ICU (Intensive Care Undertaking), program kerja ini merupakan kegiatan pengayaan khusus untuk peserta didik yang belum memiliki kemampuan membaca, menulis, dan berhitung.
  • BSP (Berhitung Sebelum Pulang), program kerja ini merupakan kegiatan rutinitas menghafal hitungan seperti perkalian, pembagian, pengurangan, dan pertambahan.
  • Action (pameran dan market day), program kerja ini implementasi dari pembelajaran numerasi yang telah dipelajari. Peserta didik dapat bermain peran untuk mencoba mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Pembuatan jadwal piket kebersihan dan struktur organisasi kelas, program kerja ini merupakan kegiatan diskusi dengan setiap kelas untuk menentukan jadwal piket dan struktur organisasi di setiap kelas.
  • Adapatasi teknologi, program kerja ini merupakan kegiatan membantu guru untuk beradaptasi dengan teknologi seperti media pembelajaran dan penilaian berbasis teknologi.

Program kampus mengajar memberikan banyak sekali manfaat bagi kami, selain untuk mengasah kemampuan softskill, kami juga dapat mendapatkan pengalaman praktis mengenai proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah yang bersangkutan. Berdasarkan kenyataan dilapangan sering kali terlihat bahwa banyak proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan teori yang kami dapatkan di kampus. Hal ini mendorong kami untuk memberikan masukkan kepada pihak sekolah sekaligus merancang sebuah proses pembelajaran yang sejalan dengan teori. Selain itu, di lapangan juga kami mendapatkan fenomena bahwa tidak semua teori yang kami dapatkan di kampus bisa dilaksanakan karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Sehingga diperlukan sebuah inovasi dan flexibility untuk menyikapi hal tersebut tanpa harus memaksakan teori secara sepenuhnya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun