Memang dalam nilai-nilai Pancasila dan perumusannya mengandung unsur budaya dan tradisi, tetapi Pancasila merupakan ideologi yang tidak tertutup untuk beradaptasi dengan dinamika dan perkembangan zaman.
Cenderung mengarah ke perekonomian, bukan politik. Perdagangan-industri-produksi dikendalikan oleh swasta dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Tidak sesuai dengan Pancasila karena melemahkan sendi-sendi perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat banyak.Â
Kebebasan dan persamaan individu merupakan hal yang mutlak.
Pancasila dibentuk berdasarkan kesesuaian terhadap bangsa yang memiliki fungsi untuk tetap menyesuaikan (menjadi batasan) dengan kodrat bangsa. Fakta dalam penerapan liberalisme, pihak yang kuat cenderung mengeksploitasi SDM yang menyebabkan kesenjangan sehingga terkesan kapitalis.
- Sosialisme
Nilai kebersamaan dan gotong royongnya memang sesuai dengan nilai-nilai kehidupan di Indonesia, tetapi tidak terlalu mengekang. Artinya di Pancasila, sosialisme juga memberikan kebebasan dalam bertanggung jawab secara individu. Alhasil, masyarakat sosialis jadi sulit mengembangkan diri karena kepentingan kebersamaan dan gotong royong.
Tidak sesuai dengan sila ke-4. Dalam Pancasila, dari, oleh, dan untuk rakyat direalisasikan dengan peranan rakyat yang boleh menjadi wakil dalam pemerintahan untuk bersama-sama menciptakan kesejahteraan yang rukun dan aman.
- Nasionalisme
Mewujudkan suatu konsep identitas bersama untuk mewujudkan kepentingan nasional. Kesetiaan tertinggi individu diserahkan kepada negara. Â
Menjadi nasionalis adalah sebuah dedikasi diri terhadap negara yang sesuai dengan sila ke-3. Hal ini perlu diterapkan di setiap warganya (Indonesia) untuk meningkatkan solidaritas dan mempererat persatuan bangsa.
Kesimpulannya, Pancasila tidak selalu bertentangan dengan ideologi lain secara keseluruhan (semua nilai). Hanya saja dalam aspek tertentu, ada beberapa nilai ideologi (lain) yang tidak sesuai dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila dan tidak mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Tetapi bisa saja suatu nilai dari ideologi (lain) yang tidak sesuai dengan suatu nilai dalam Pancasila berpotensi mempengaruhi eksistensi nilai lain yang terkandung dalam Pancasila.Â
Oleh karena itu, Pancasila sebagai sistem filsafat berperan menjalankan akal bangsa untuk senantiasa awas terhadap ideologi asing yang berpotensi merusak moral dan kesejahteraan, tanpa harus terisolasi dari keterbukaan informasi.