Mohon tunggu...
Selly Beauty Wahayu
Selly Beauty Wahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Journalism Enthusiast

If you are living your life without giving an 'f', you are only living a li[ ]e.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Urgensi Filsafat dalam Membentuk Pola Pikir Manusia

11 Maret 2022   07:48 Diperbarui: 18 Maret 2022   14:19 3666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang ada saat ini berkaitan erat dengan proses berpikir manusia yang juga berkembang. Sebuah revolusi berpikir dibentuk tidak hanya dari rasa keingintahuan semata, tetapi juga memahami proses dan pemaknaannya. Salah satu ilmu yang berkorelasi dengan proses pembentukan pola atau konsep berpikir adalah ilmu Filsafat. Filsafat juga disebut sebagai induk dari ilmu pengetahuan, karena pada dasarnya ilmu-ilmu pengetahuan yang sudah ada saat ini adalah hasil dari ilmu berpikir yang menciptakan gagasan-gagasan untuk dikaji lebih dalam. Cabang dari Filsafat bisa berupa ilmu alam dan ilmu sosial, antara lain psikologi, matematika, fisika, ekonomi, sosiologi, astronomi, dan lain sebagainya.

Secara etimologi, kata Filsafat atau Phylosophy berasal dari Bahasa Yunani yaitu , "Philosophia", yang artinya "Pecinta Kebijaksanaan". Filsafat tidak menekankan pada fakta, tetapi lebih ke logika yang spekulatif, perekaan dan penjelajahan yang tidak dibatasi rekaman indra dan pengamatan lahiriah. 

Ilmu Filsafat sangat dekat dengan sejarah dan identik dengan zaman Yunani Kuno. Thales adalah tokoh yang mengawali sejarah Filsafat Barat dan dijuluki sebagai Bapak Filsafat. Salah satu gagasan Thales yakni "Air adalah prinsip dasar segala sesuatu". Air menjadi pokok dari segala-galanya di alam semesta, seperti makhluk hidup yang memerlukan air untuk hidup dan bahan makanan dari semua makhluk hidup mengandung air.

Citra Filsafat di masyarakat yakni sebagai sesuatu yang rumit, tidak masuk akal, dan sulit dipahami. Karena berfilosofi identik dengan suatu masalah yang besar dan penting. Padahal berfilosofi itu sendiri adalah sesuatu yang fundamental mengenai realitas, keberadaan, pengetahuan, nilai, alasan, dan pikiran. Persoalan yang pernah dipikirkan setiap orang. Misalnya, tentang apa makna hidup, kenapa hal ini tidak boleh dan itu boleh, dan lain-lain. Filsafat bukannya menawarkan jalan keluar yang pasti, tetapi akan mempersoalkan jawaban yang ada sebagai aktivitas olah otak.

Penerapan ilmu Filsafat tak lekang oleh waktu, begitu juga untuk mempelajarinya. Dengan mempelajari Filsafat, pola pikir yang terbentuk akan lebih kritis, sistematis, dan logis. Tahukah kamu? Berpikir kritis termasuk dalam jajaran Top Ten Skills in 2020. 

Berpikir kritis merupakan salah satu peninggalan Socrates dalam metodenya yang bernama "Socratic Questioning". Dalam metode tersebut, ia menjelaskan pentingnya mencari bukti secara teliti untuk menguji asumsi-asumsi yang ada, menganalisis, dan menyampaikan implikasi ke luar yang tidak hanya dari apa yang dikatakan, tetapi juga apa yang dilaksanakan. Selain itu, pola pikir yang terbentuk dari manfaat mempelajari Filsafat membuat manusia akan lebih menjadi manusia. 

Manusia dibimbing untuk dapat berpikir secara mandiri, baik jasmani maupun rohani. Manusia harus memiliki pendapat sendiri. Jika perlu, mempertahankannya adalah sebuah upaya untuk menyempurnakan cara berpikir sehingga mencapai kematangan dan kedewasaan. Prinsip ini perlu terus dikembangkan untuk mendidik dan membangun diri manusia atas dasar kesadaran maupun tanggung jawab kemanusiaan untuk menemukan jati diri. Manusia dituntun untuk mengatasi permasalahan-permasalahan hidup dalam sebuah proses penemuan yang luas dan mendalam, tepat, arif, dan bijaksana.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun