Salah seorang teman masa kecil saya, saat ini sedang merintis usaha kuliner. Kecil-kecilan saja. Rumahan. Belum bisa disebut industri karena apa-apa masih dikerjakannya seorang diri. Apalagi, dia baru saja pulang setelah dua tahun menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi.
Kami belakangan sering berkomunikasi. Tentu mulanya karena usahanya itu. Teman saya mengungkap, usaha kuliner itu dipilih karena pandemi membuatnya urung untuk bekerja lagi di bidang perhotelan.
Selain itu, kebetulan selama di sana dia banyak mempelajari cara membuat beragam kue. Dia pun memutuskan untuk menjual donat, bikinannya sendiri.
Selayaknya teman, saya ingin bisa bermanfaat untuknya. Setidaknya dengan membeli dagangannya. Saya sempat mengira bahwa dia akan dengan senang hati menerima orderan saya. Tapi ternyata, responnya tidak seperti harapan saya.
Jarak 170 kilometer Tegal-Semarang membuatnya tak yakin kalau donat bikinannya masih bisa dinikmati jika dikirim dengan jasa ekspedisi. Saya pun mencoba meyakinkannya.
Saya coba memberikan masukan soal pengemasan. Dia masih ragu. Saya coba pesan dengan jumlah yang banyak, dia belum juga yakin. Saya yang terlanjur penasaran untuk merasakan donat bikinan teman saya itu, terus memutar otak.
Tiba-tiba saja, saya teringat salah satu unggahan Instagram Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Jemari saya langsung meluncur dengan lincahnya mencari video yang saya ingat itu. Ini linknya kalau-kalau Anda juga penasaran.
Judulnya 'Tips Jadi UMKM Sukses Ala Ganjar Pranowo'. Dari judulnya saja sudah membikin penasaran. Ganjar yang menggunakan lurik saat itu, menyemangati pelaku UMKM untuk tidak menyerah dan tidak boleh kendor semangatnya.
Ndilalah. Salah satu jenis makanan yang disebut Ganjar adalah donat. Senyum saya otomatis mengembang. Dalam hati, ini pas banget untuk dikirimkan ke teman saya sebagai pemantik semangatnya.
Ganjar bilang, pelaku UMKM harus percaya diri pada produknya. Saat memasarkan, mereka harus mantap mengatakan bahwa yang saya jual ini enak, se-enak yang saya omongkan. Kami tidak pernah menipu pelanggan. Widih. Betul pak, optimisme seperti itu penting dimiliki oleh pelaku UMKM.