Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjelajah Kota Alexandria, Mesir

14 Juni 2021   07:03 Diperbarui: 19 Juni 2021   13:03 4195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Istana Montazah dilihat dari Taman Montazah, di pantai Laut Mediterania. Dokpri

Ilustrasi Benteng Qaitbay. Dokpri
Ilustrasi Benteng Qaitbay. Dokpri
Saya hanya bisa mengabadikan kondisi Benteng Qaitbay dari samping, tampak benteng ini masih tegak berdiri dan masih terawat hingga kini. 

Masjid Abu al- Abbas al- Mursi

Ilustrasi Masjid Abu al-Abbas al- Musri. Dokpri
Ilustrasi Masjid Abu al-Abbas al- Musri. Dokpri
Lokasi masjid ini pada mulanya adalah kawasan makam seorang sufi asal Andalusia, Abu al-Abbas al-Mursi (wafat 1286). Masjid ini dibangun untuk mengenang Abu al-Abbas al-Mursi, karena itulah masjid ini dinamakan Masjid Abu al-Abbas al-Mursi.

Abu al-Abbas al-Mursi lahir pada 1219 dari keluarga elit di Andalusia (kini Spanyol). Tahun 1242 M, Abu Abbas al-Mursi dan keluarganya hijrah ke Tunisia, lalu pindah ke Alexandria.

Pada waktu itu, Alexandria merupakan salah satu kota pusat perkembangan ilmu pengetahuan dalam peradaban Islam. Abu Abbas al-Mursi menetap di Alexandria selama 43 tahun. Sampai penghujung hayatnya, dia berprofesi sebagai pengajar dan penulis

Saat saya ke sana, hanya jamaah laki-laki yang diperbolehkan salat di masjid ini. Saya dan jamaah putri salat di sebuah musala kecil yang berada di dekat masjid ini. 

Makan siang  di Fish Market

Fish Market adalah sebuah rumah makan yang berada di tepi pantai Mediterania. Sambil makan hidangan laut, kita bisa melihat Kota Alexandria, Laut Meditreania beserta Benteng Qaitbay dari kejauhan.

Ilustrasi Fish Market, masih memakai tungku dari tanah liat untuk memasak. Dokpri
Ilustrasi Fish Market, masih memakai tungku dari tanah liat untuk memasak. Dokpri
Oya, saya lihat di rumah makan ini masih menggunakan tungku dari tanah liat untuk memasak roti dan hidangan lainnya.

Ilustrasi kondisi di dalam Fish Market, bisa melihat Kota Alexandria dan Benteng Qaitbay dari dalam. Dokpri
Ilustrasi kondisi di dalam Fish Market, bisa melihat Kota Alexandria dan Benteng Qaitbay dari dalam. Dokpri
Ilustrasi suasana di depan Fish Market, ada kereta kuda sebagai alat transportasi. Dokpri
Ilustrasi suasana di depan Fish Market, ada kereta kuda sebagai alat transportasi. Dokpri
Dari depan Fish Market, saya lihat di jalan raya masih ada kereta kuda yang membawa penumpang.

Demikian kisah perjalanan saya menjelajah (tipis-tipis) Kota Alexandria. Karena keterbatasan waktu, saya hanya mampir sebentar-sebentar . Sebenarnya masih banyak tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi. Semoga suatu saat bisa berkunjung ke sana lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun