Jujur, saya merasa tersentil dengan topik pilihan Kompasiana kali ini, yaitu tentang tutorial menggunakan skincare. Saya tidak tahu mesti menulis apa, karena selama ini saya jarang menggunakan skincare, kecuali yang sangat standar, yaitu pelembab muka, bedak tabur dan pelembab bibir.Â
Kini setelah usia hampir menginjak 50 tahun, saya baru mulai berpikir tentang skincare. Apakah pada usia ini tidak terlambat bila baru mulai menggunakan skincare atau antiaging secara lebih intensif?
Sementara banyak pakar kesehatan kulit dan ahli kecantikan sepakat merekomendasikan permulaan memakai produk antiaging pada usia 20-30an.Â
Saran penggunaan sedini mungkin adalah untuk mencegah munculnya keriput, garis halus, flek hitam, dan masalah kulit lain.Â
Lalu, bagaimana jika baru mulai memakai produk antiaging pada usia 50 tahun? Apakah efeknya akan sama? Apakah keriput, garis halus dan flek hitam yang sudah terlanjur terbentuk bakal menghilang?
Kondisi kulit pada usia senja
Kondisi kulit pada usia muda tentu berbeda dengan kulit pada usia senja. Pada usia muda kulit masih kenyal elastis, banyak mengandung kolagen, elastin dan regenerasi sel masih berlangsung dengan normal.
Semakin bertambah usia, kulit mulai kehilangan kolagen dan elastin. Kolagen adalah protein yang bertugas untuk membangun kulit serta menjaga kekenyalannya. Sementara elastin adalah protein yang menjaga kulit tetap kencang.
Kulit mulai terlihat longgar tidak kencang lagi, dan mulai terbentuk garis dan kerutan halus di wajah. Biasanya kulit juga cenderung lebih kering, lebih tipis, dan lebih sensitif.
Selain usia yang menua, paparan sinar matahari yang langsung mengenai kulit selama bertahun-tahun, akan membentuk flek-flek hitam, sehingga warna kulit terlihat tidak merata.
Manfaat produk skincare dan antiaging untuk kulit usia senja
Sampai saat ini belum ada penelitian apakah pemakaian skincare dan antiaging di usia senja bisa membatalkan efek penuaan yang sudah terlanjur terjadi.Â