Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Puasa Ramadan Bukan Penghalang untuk Tetap Berolahraga

29 April 2021   21:10 Diperbarui: 29 April 2021   21:28 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan foto: Latihan yoga secara online, Dokpri

Benar, puasa Ramadan bukan penghalang untuk tetap rutin berolahraga. Tentu saja ada aturan yang harus diperhatikan, misal pilih jenis olah raga yang sesuai dan waktu yang tepat saat melakukannya.

Dan karena puasa Ramadan tahun ini masih dalam situasi pandemi, maka protokol kesehatan dalam berolahraga juga harus diperhatikan. Semua bertujuan agar penderita yang terinfeksi covid-19 terus menurun dan Indonesia bisa secepatnya terbebas dari virus ini!

Aktivitas olahraga yang saya lakukan selama puasa Ramadan ini adalah yoga di rumah (saya memilih latihan yoga untuk pemula), treadmil di rumah (dengan kecepatan sedang), jalan santai sambil menghirup udara segar (saya melakukannya keliling kompleks sambil tetap menjaga prokes) dan berkebun di rumah.

Mengapa saya memasukkan berkebun ke dalam aktivitas olahraga? Menurut pengalaman pribadi, berkebun juga cukup menguras energi! Kegiatan mengangkat air di ember lalu menyiramkan pada masing-masing pot, membersihkan daun-daun tua yang sudah menguning, membersihkan halaman, semuanya cukup membuat badan berkeringat.

Menurut hellosehat.com, merawat tanaman dapat meningkatkan kualitas hidup. Banyak yang tidak menyadari bahwa berkebun merupakan aktivitas fisik yang memiliki intensitas setara dengan lari di atas treadmil berkecepatan 5 km/jam. Selain mempercantik halaman rumah, dengan menyisihkan beberapa menit sehari untuk merawat tanaman, juga bisa meningkatkan kesehatan jantung.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Public Health, berkebun dapat membantu menurunkan berat badan sebanyak 5-7 kilogram. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Westminster University, Inggris, seseorang yang rutin mengurus tanaman di kebun maupun pot memiliki angka BMI (Body Mass Index) yang lebih rendah dibanding mereka yang tidak suka berkebun.

Berdasarkan penelitian dalam The British Journal of Sports Medicine, berkebun dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke hingga 30 persen.

Berkebun bukan hanya baik untuk fisik, tetapi juga untuk kesehatan otak. Penelitian yang ada dalam Journal of Alzheimer's Disease, mengatakan bahwa berkebun bermanfaat dalam melindungi kesehatan kognitif, meningkatkan volume otak, dan menurunkan risiko alzheimer hingga 50 persen.

Wah ternyata berkebun banyak manfaatnya, ya! Bagi saya pribadi, berkebun bisa menghadirkan rasa bahagia. Hati yang bahagia tentu akan meningkatkan daya tahan tubuh dan bermanfaat untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Sementara untuk olahraga fisik seperti yoga, treadmill dan jalan santai, saya melakukannya secara bergantian dan sesuai kemampuan.

Menurut hellosehat.com, waktu olahraga saat bulan puasa harus diperhatikan. Tidak disarankan melakukan olahraga di siang hari ketika puasa berlangsung. Waktu terbaik adalah pada saat setelah berbuka, karena tubuh telah mendapatkan energinya kembali dari makanan dan minuman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun