Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Urban Farming (1): Budidaya Mint dengan Stek Batang

18 April 2021   12:24 Diperbarui: 18 April 2021   12:54 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu kegiatan menyenangkan mengisi Ramadan adalah berkebun, meski dengan lahan yang sangat terbatas. Saya sangat bersyukur hidup dan tinggal di Indonesia, sepanjang tahun penuh dengan limpahan cahaya matahari dan perbedaan suhu yang tidak begitu ekstrim. Kondisi ini istimewa, membuat tanaman bisa hidup sepanjang tahun. Hal ini tentu berbeda dengan kondisi di negeri yang mempunyai 4 musim.

Di rumah saya senang menanam mint, karena mudah dirawat dan dibudidayakan. Mint cukup ditanam di pot gantung diletakkan di tempat yang kena sinar matahari. Baik sinar matahari penuh atau sedikit, tak masalah bagi mint, akan tetap bisa tumbuh subur selama kebutuhan nutrisinya terpenuhi.

Manfaat mint ini cukup banyak. Saya suka membuat infus water mint campur lemon, mint tea dan tentu saja daun mint ini banyak membantu mempercantik foto-foto foodie saya.

Menghirup harum daun mint juga bisa menenangkan pikiran.

Berikut ini adalah pengalaman pribadi saya merawat dan membudidayakan pohon mint di kebun kecil saya. Semoga bermanfaat.

1. Pilih batang mint yang sehat dan segar

dokpri
dokpri
Ini penting, karena batang ini yang akan menjadi bibit utama calon tumbuhan baru. Potong sekitar 10 cm, bersihkan daun yang berada di bawah, sisakan daun yang berada di atas. 

2. Masukkan dalam botol plastik yang diisi air

dokpri
dokpri
Siapkan  botol plastik bekas yang diisi dengan air, boleh air biasa atau air yang dicampur pupuk AB mix (yang biasa dipakai untuk hidroponik). Saya pakai air biasa. 

Siapkan busa bekas jahitan atau kain untuk melilit batang mint. Jangan melilit terlalu keras ya, karena akan melukai batang mint. Lilit dengan lembut dan hati-hati.

Lalu masukkan ke dalam botol. Bagian ujung bawah tanaman harus terendam air. Bila air mulai benyusut, tambah dengan air sampai penuh. Jangan lupa untuk mengganti air dalam botol dengan air baru, setiap 3-4 hari sekali. Hal ini dilakukan untuk memastikan nutrisi tetap terjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun