Salah satu kegiatan menyenangkan mengisi Ramadan adalah berkebun, meski dengan lahan yang sangat terbatas. Saya sangat bersyukur hidup dan tinggal di Indonesia, sepanjang tahun penuh dengan limpahan cahaya matahari dan perbedaan suhu yang tidak begitu ekstrim. Kondisi ini istimewa, membuat tanaman bisa hidup sepanjang tahun. Hal ini tentu berbeda dengan kondisi di negeri yang mempunyai 4 musim.
Di rumah saya senang menanam mint, karena mudah dirawat dan dibudidayakan. Mint cukup ditanam di pot gantung diletakkan di tempat yang kena sinar matahari. Baik sinar matahari penuh atau sedikit, tak masalah bagi mint, akan tetap bisa tumbuh subur selama kebutuhan nutrisinya terpenuhi.
Manfaat mint ini cukup banyak. Saya suka membuat infus water mint campur lemon, mint tea dan tentu saja daun mint ini banyak membantu mempercantik foto-foto foodie saya.
Menghirup harum daun mint juga bisa menenangkan pikiran.
Berikut ini adalah pengalaman pribadi saya merawat dan membudidayakan pohon mint di kebun kecil saya. Semoga bermanfaat.
1. Pilih batang mint yang sehat dan segar
2. Masukkan dalam botol plastik yang diisi air
Siapkan busa bekas jahitan atau kain untuk melilit batang mint. Jangan melilit terlalu keras ya, karena akan melukai batang mint. Lilit dengan lembut dan hati-hati.
Lalu masukkan ke dalam botol. Bagian ujung bawah tanaman harus terendam air. Bila air mulai benyusut, tambah dengan air sampai penuh. Jangan lupa untuk mengganti air dalam botol dengan air baru, setiap 3-4 hari sekali. Hal ini dilakukan untuk memastikan nutrisi tetap terjaga.