Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Kurma

6 Kenangan Ramadan Masa Kecil yang Dirindukan

19 April 2021   01:01 Diperbarui: 19 April 2021   01:12 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh PublicDomainPictures dari Pixabay

Mengenang masa kecil selalu membuat saya merasa bahagia sekaligus sedih. Bahagia karena banyak sekali kenangan indah yang akan selalu tersimpan di hati. Sekaligus sedih karena masa kecil saya penuh dengan rasa kehilangan.

Kehilangan ibu adalah masa yang paling menyedihkan. Lalu kepergian nenek yang tinggal bersama kami menambah rasa kehilangan itu makin dalam. Kemudian kepergian bapak yang menyusul ibu untuk selama-lamanya. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, menerima amal ibadahnya dan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin yaa Robbal'alaamiin.

Dibalik semua kehilangan yang menyisakan kesedihan itu, tetap terselip memori-memori indah. Waktu telah berbaik hati kepada saya untuk tetap bisa tersenyum bila mengenangnya. Pun kenangan saat Ramadan di waktu kecil. Bagi saya, setiap Ramadan mempunyai keindahan dan kenangan tersendiri, selalu ada momen berharga.

Berikut ini adalah kenangan Ramadan masa kecil saya.

1. Bermain kembang api dan petasan

Gambar oleh PublicDomainPictures dari Pixabay
Gambar oleh PublicDomainPictures dari Pixabay
Pada waktu saya kecil, entah mengapa setiap bulan puasa selalu bermunculan para pedagang kembang api dan petasan. Saya dan teman-teman suka bermain kembang api setiap selesai sholat tarawih. Kebetulan saya tinggal di desa, bila malam masih banyak tempat yang gelap. Menyalakan kembang api akan membuat suasana indah dan hati senang saat melihatnya.  Haha benar ternyata bahagia itu sederhana.

Menjelang akhir Ramadan biasanya permainan kembang api dan petasan semakin seru. Kembang api dan petasan yang dimainkan juga beragam. Ada yang berbentuk kecil seperti biji untuk dibanting, ada pula yang dipegang tangan diaahkan ke atas, meluncur ke langit, lalu akan meledak membentuk semburat indah.

Tapi terus terang saya takut dengan petasan. Saat itu saya sering mendengar banyak korban yang jatuh karena bermain petasan. Syukurlah sekarang petasan sudah dilarang.

2. Kehilangan sandal saat salat tarawih di masjid

Gambar oleh chezbeate dari Pixabay
Gambar oleh chezbeate dari Pixabay
Apakah ada yang mengalami hal seperti saya? Saat selesai sholat tarawih dan akan pulang, tiba-tiba sandal saya tidak ada di tempatnya. Saya coba mencari-mencari di tempat sandal di sekitar, tapi cuma ketemu sebelah saja. Maka teman-teman pun membantu mencari sandal saya.

Setelah hampir semua jamaah pulang, maka ada satu sandal yang tersisa, hanya sebelah saja. Akhirnya saya pulang dengan sandal kanan dan kiri yang berbeda. Tak apa, yang penting tidak pulang nyeker (tanpa memakai alas kaki). Besoknya saya memakai sandal itu ke masjid, berharap akan bisa ketemu pasangannya masing-masing. Mungkin karena gelap atau terburu-buru, ada yang tak sadar kalau salah memakai sandal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun