Tour guide kami menjelaskan, semua itu bertujuan demi menjaga persatuan berbagai kelompok umat Kristiani yang beribadah di gereja tersebut.
Keluarga Muslim yang menjaga gereja ini penting, fungsinya bukan sebagai penguasa, namun menjadi penjaga yang adil bagi beberapa kelompok umat Kristiani yang sama-sama melakukan ibadah di Gereja Makan Kudus. Tiga terbesar adalah Katolik Roma, Yunani dan Armenia, yang masing-masing meletakkan patung-patung sucinya di dalam gereja tersebut.
Hingga kini semua kelompok umat Kristiani bisa menjalankan ritual ibadah di Gereja Makam Kudus dengan damai. Salah satu faktornya adalah sang pemegang kunci, memungkinkan kedamaian itu terus lestari, menjadi bukti toleransi yang tinggi di Kota Tua Yerusalem.
Demikian kisah perjalanan kami saat mengunjungi Via Dolorosa dan Gereja Makam Kudus di Kota Tua Yerusalem. Sebuah tempat bersejarah yang mempunyai kaitan erat dengan peristiwa penting bagi umat Kristiani pada hari ini. Semoga peringatan di tahun ini bisa berjalan lancar, sarat hikmah dan kedamaian.
Mohon maaf bila ada tulisan yang salah. Semoga kita semua bisa hidup berdampingan secara damai, saling toleransi, menghargai dan menyayangi. Aamiiin.
Oya, berikut ini adalah video yang berisi pengalaman saya saat menjelajah Kota Tua Yerusalem
Terima kasih
Seliara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H