Mohon tunggu...
Seli Anjani
Seli Anjani Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa

Hobi menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang yang Berubah Menjadi Genocide: Hari Ini Tepat 1 Tahun Perang di Palestina Terjadi

8 Oktober 2024   21:30 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perang yang terjadi kini rupanya telah 1 tahun terjadi tepat dihari ini 7 Oktober 2024 sejak pecah di 7 Oktober 2023. Bukanya mereda serangan yang dilakukan oleh pasukan tentara zionis Israel pun kian menjadi-jadi dan tak terkendali. Gaza kini sudah hancur lebur, bangunanya pun sudah menyatu dengan tanah-tanah dan bahkan sudah tidak ada yang tersisa lagi. perang yang awalnya merupakan konflik antara tentara Israel dengan pasukan Hamas ini pun berubah menjadi aksi pembantaian (Genosida) besar-besaran terhadap warga Palestina. Sebanyak 41.870+ yang gugur termasuk 16.500+ anak-anak kecil total diperkirakan berkisar 155.000+ - 777.030 korban jiwa yang telah gugur dalam perang tersebut.


Bahkan itu semua belum termasuk dengan nyawa-nyawa yang tidak terselamatkan dibawah reruntuhan puing-puing bangunan. Tidak hanya warga sipil tenaga medis, dan reporter Jurnalis pun ikut menjadi sasaran penyerangan tentara Zionis Israel, padahal itu tidak diperbolehkan dalam undang-undang yang sudah di atur dalam konverensi Jenewa melarang warga sipil, tenaga medis, serta jurnalis untuk ikut terbunuh dalam medan perang. Namun rupanya memang ini bukanlah perang namun Genosida yang dilakukan tentara Zionis Israel untuk merebut wilayah Palestina bahkan Tiap jamnya bom-bom dijatuhkan diwilayah-wilayah palestina. Warga-warga yang masih selamat pun didesak untuk mengungsi dan dipaksa untuk meninggalkan tanah kelahiran mereka, kurang lebih 23,7 km( kubik) tanah Palestina dirampas oleh zionis Israel.


Dalam hal ini pun bangunan-bangunan seperti Rumah, Masjid, Sekolah, Rumah sakit, Universitas, jalan-jalan, dll pun rusak tak tersisa. Akibatnya warga Palestina yang masih bertahan di tanah kelahiranya itupun kesulitan untuk mendapat tempat tinggal yakni dengan mendirikan camp pemukiman. Belum lagi menghadapi tantangan dalam kebutuhan Konsumsi apalagi setelah  Zionis Israel membatasi akses air, serta air-air laut serta sumur pun sudah terkontaminasi dengan limbah membuat warga Palestina pun harus meminum air yang tidak layak sebenarnya untuk diminum. Bahkan akses bantuan dari negara-negara lain yang ingin menolong pun dibatasi oleh pihak Israel. Oleh karenanya Palestina saat ini krisis akan makanan, obat-obatan serta kesehatan, sehingga nyawa mereka tidak hanya terancam oleh tank-tank zionis namun juga oleh kondisi seperti halnya makanan, kesehatan,dll.


Entah sampai kapan hal ini akan terjadi bahkan untuk umat islam yang melihat saudara-saudaranya dibantai habis-habisan bahkan yang tidak bersalah seperti halnya anak kecil pun tentu saja sakit hatinya ketika melihat hal tersebut. Layaknya tidak mendapat tempat di Dunia ini Palestina pun seperti dibiarkan begitu saja dan sampai kapan Dunia akan tetap diam  sebab ini bukan lagi tentang perang namun tentang kemanusiaan (Genosida) yakni pembantaian masal yang dilakukan dalam skala besar di abad ke-21 ini. Untungnya masih banyak negara yang membela Palestina dan dengan melakukan bermacam aksi bela Palestina serta menyuaraknya suara untuk Palestina di berbagai negara yang ada di Dunia ini termasuk Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun