Kelompok adalah suatu perkumpulan yang memiliki tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok ini misalnya kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah yang mendiskusikan untuk mencari jalan keluar masalah dan mengambil keputusan.Â
Kelompok diantara lain seperti keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau komite yang sedang rapat untuk mengambil sebuah keputusan. Â Kelompok mempunyai tujuan dan organisasi (tidak selalu formal) dan melibatkan interaksi diantara anggota-anggotanya. Selain itu kelompok berperan sangat besar dalam mempengaruhi cara pandang serta pemahaman kita terhadap sekitar. Menurut B. Curtis, James J. Floyd, dan Jerril L. Winsor (2005:149) menyatakan bahwa komunikasi terjadi ketika tiga orang atau lebih bertatap muka, biasanya dibawah arahan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama.
Dalam suatu kelompok pasti kita berkomunikasi didalam kelompok tersebut. Komunikasi kelompok dapat dipergunakan untuk menyelesaikan tugas, memecahkan masalah, membuat keputusan, atau melahirkan gagasan kreatif, membantu pertumbuhan kepribadian. Kelompok dibagi menjadi dua kategori : deskriptif dan preskriptif. John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua, yaitu deskriptif dan preskriptif.
Mengutip dari buku Psikologi Komunikasi, oleh Dr. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc.
Komunikasi Kelompok DeskriptifÂ
Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukkan secara ilmiah. Para ahli menjelaskan bahwa komunikasi kelompok menunjukkan tiga kategori kelompok yang besar. Ada kelompok tugas, kelompok pertemuan, dan kelompok penyadar. Disetiap kategoti memiliki masing-masing gambaran beberapa model yang  melukiskan tahapan perkembangan pada setiap kelompok.
- Kelompok tugas
Kelompok tugas bertujuan untuk memecahkan suatu masalah. Tindakan komunikasi ini menghadirkan sebuah mana pihak yang pro dan pihak kontra. Pada tahap ketiga, pemunculan, orang mengurangi tingkat polarisasi dan perbedaan berpendapat. Tindakan ini berupa usulan-usulan yang ambigu. Pada tahap terakhir yaitu peneguhan. Para anggota mempersatukan pendapat kelompok. Mulai ada Tindakan memberikan komentar tentang kerjasama yang baik dalam kelompok dan memperkuatkan keputusan yang diambil oleh kelompok.
- Kelompok pertemuanÂ
Pada 1960-an muncul kelompok pertemuan yang digunakan oleh para psikolog untuk melatih pasien untuk menemukan dirinya sendiri. Dapat diartikan komunikasi pertemuan adalah kelompok orang orang yang menjadikan diri sendiri sebagai acara utama. Carl Rogers melihat manfaat kelompok pertemuan untuk pengembangan diri.Â
Namun pada tahun 1970-an para peneliti menemukan bahwa kelompok pertemuan bukan saja membantu pengembangan diri tetapi mempercepat penghancuran dini. Â Beberapa peneliti mencatat adanya kerusakan psikis yang mengakibatkan kepemimpinan kelompok yang rusak. Dapat kita ketahui bahwa seseorang yang memasuki kelompok pertemuan untuk mempelajari diri mereka dan mengetahui bagaimana mereka dipersepsi oleh anggota yang lain.
- Kelompok penyadarÂ
Kelompok penyadar ini digunakan untuk menimbulkan kesadaran pada anggota-anggota kelompoknya. Dari penelitian ini, ada empat tahapan perkembangan kelompok penyadar, sebagai berikut :
1). Â Kesadaran diri akan identitas baruÂ
2). Identitas kelompok melalui polarisasi
3). Â Menegakkan nilai-nilai baru bagi kelompok
4). Â Menghubungkan diri dengan kelompok revolusioner lainnya.Â
Komunikasi Kelompok Perspektif
Komunikasi Perspektif mengacu kepada tindakan yang harus diambil anggota kelompok untuk memperoleh tujuan bersama yang diiginkan. Berbagai komunikasi kelompok ini menurut formatnya dapat disusun pada dua kelompok besar : privat dan public (terbatas dan terbuka). Kelompok pertemuan (kelompok terapi), kelompok belajar, konferensi (rapat) adalah kelompok privat. Panel, wawancara terbuka (public interview), forum, symposium termasuk kelompok publik.
- Format Diskusi
Format diskusi yang diuraikan disini didasarkan atas susunan tempat duduk, urutan siapa yang berbicara dan kapan, serta aturan waktu yang diizinkan untuk berbicara.
1). Diskusi meja bundarÂ
Susunan tempat duduk yang bundar menyebabkan arus komunikasi yang bebas diantara anggota kelompok. Susunan ini biasanya digunakan untuk diskusi yang sifatnya terbatas.
2). SimposiumÂ
Simposium adalah serangkaian pidato pendek yang menyajikan berbagai aspek dari sebuah topik atau posisi yang pro dan kontra terhadap masalah yang kontroversial, dalam format diskusi yang sudah dirancang sebelumnya (Cragan dan Wright, 1980).
3). Diskusi panelÂ
Diskusi panel adalah format khusus yang anggota-anggota kelom- poknya berinteraksi, baik berhadap-hadapan maupun melalui seorang mediator, diantara mereka sendiri dan dengan hadirin, tentang masalah yang kontroversial.
4). Macam-macam forum
Forum adalah waktu tanya jawab yang terjadi setelah diskusi terbuka, misalnya symposium (Cragan dan Wright, 1980 : 223). Jadi, khalayak mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaannya atau memberikan tanggapan. Ada lima macam forum: (1) forum ceramah, (2) forum debat, (3) forum dialog (4) forum panel, dan (5) forum simposium.
5). KolokiumÂ
Kolokium adalah sejenis format diskusi yang memberikan kesempatan kepada wakil khalayak untuk mengajukan pertanyaan yang sudah dipersiapkan kepada seorang (atau beberapa orang) ahli.
6). Prosedur parlementerÂ
Prosedur parlementer adalah format diskusi yang secara ketat mengatur peserta diskusi yang besar pada periode waktu yang tertentu ketika sejumlah keputusan harus dibuat.
- Sistem Agenda Pemecahan MasalahÂ
Para ahli komunikasi, diilhami oleh proses berpikir reflektif dari John Dewey, telah mengembangkan urutan acara pemecahan masalah yang dapat membantu penyelesaian tugas kelompok. Cragan dan Wright (1980) menyebutkan sistem Dewey, Ross, Wright 494, Brilhart-Jochem, dan Maier. Di sini kita akan menyebutkan tiga pola: urutan pemecahan masalah kreatif, urutan berpikir reflektif, dan urutan solusi ideal.
Contoh kasus yang berkaitan dengan komunikasi kelompok deskriptif :
Kumpulan mahasiswa yang sedang memulai kampanye politik. Mahasiswa diharapkan mampu memahami pentingnya strategi kampanye dalam dunia Public Relations (PR). Kampanye PR yang baik harus dirancang dengan matang dan memiliki tujuan yang jelas. Selain itu, perencanaan strategis yang efektif juga harus mempertimbangkan audiens, pesan yang ingin disampaikan, saluran komunikasi yang tepat, serta evaluasi hasil yang sistematis. Kelompok ini melakukan analisis mendalam tentang strategi komunikasi yang digunakan dalam kampanye tersebut. Mereka juga menganalisis pemilihan media yang tepat, pesan yang efektif, dan bagaimana perusahaan berinteraksi dengan market.Â
Dengan adanya komunikasi kelompok tugas, sekelompok mahasiswa itu menjadi tau bagaimana melakukan analisis yang dilakukan bersama-sama.Â
Selfiana KhoirunnisaÂ
22010400071
Universitas Muhammadiyah JakartaÂ
Ilmu KomunikasiÂ
Psikologi KomunikasiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H