Selfi Ami Chofifah1, Salwa Ummu Mahmudah2, Afita Putri Kurniawati3, Faisal Lasmana Putra4
123UIN Raden Mas Said Surakarta
selfiamichofifah123@gmail.com, salwaummumahmudah@gmail.com, afitaputri16@gmail.com, faisallasmana07@gmail.com
ABSTRACT
Generation Z, often abbreviated as Gen Z and colloquially known as Zoomers, are individuals born between 1995 and 2012.1 Most of Generation Z are children of Generation X or older Millennials. The laziness of Generation Z has become a social issue that has attracted attention, especially amidst the rapid development of technology. This research aims to analyze whether the lazy behavior of Generation Z is more caused by the influence of technology or by a lack of intrinsic motivation. Using a quantitative approach, this study collects data through questionnaires to understand technology usage patterns, motivation levels, and their impact on productivity.
Keywords: Generation Z Laziness; Impact Of Technology; Lack Of Motivation
ABSTRAK
Generasi Z, sering disingkat menjadi Gen Z dan dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai Zoomers, adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1995 hingga 2012. Sebagian besar Generasi Z adalah anak-anak dari Generasi X atau Milenial yang lebih tua. Lemahnya kreativitas generazi z dalam dunia pendidikan telah menjadi isu sosial yang menarik perhatian, terutama di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah perilaku malas pada Generasi Z lebih disebabkan oleh pengaruh teknologi atau karena kurangnya motivasi intrinsik. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini mengumpulkan data melalui kuesioner untuk memahami pola penggunaan teknologi, tingkat m otivasi, serta dampaknya terhadap produktivitas.
Kata Kunci: Kemalasan Generasi Z; Dampak Teknologi; Kurangnya Motivasi
PENDAHULUAN
Generazi Z tumbuh dalam era digital yang berkembang pesat, di mana teknologi informasi dan komunikasi menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Generasi yang tumbuh di tengah kemunculan internet, smartphone, dan media sosial yang semakin dominan, sehingga mereka tidak hanya menggunakan teknologi sebagai alat komunikasi, tetapi juga menggunakan teknologi sebagai sarana untuk mengekspresikan diri, mencari informasi, dan bahkan membangun karir.