Mohon tunggu...
Silfi Amelia Putri
Silfi Amelia Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Nama saya Silfi Amelia Putri. Biasanya,semua orang memanggil saya Echy. Saya lahir di Sangiang,10 mei 2006. Saya saat ini berumur 19 tahun. Saya saat ini kuliah di universitas Muhammadiyah Mataram. Sebelum menempuh jenjang perkuliahannya, saya bersekolah di SDN 1 Sangiang, SMPN 3 wera, dan SMAN 3 wera. Sewaktu bersekolah saya sangat menyukai mata pelajaran fisika. Tidak hanya itu saja, saya juga menyukai beberapa mata pelajaran lainnya. Hobi saya sehari-hari adalah membaca buku. Saya juga suka bermain olahraga bola volly dan permainan lainnya di akhir pekan. Saya juga memiliki banyak teman, baik itu teman sekelas sewaktu SD, SMP, SMA, maupun teman perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Meningkatkan kesejahteraan siswa melalui program peer support, Bimbingan konseling, dan Layanan psikososial".

18 Januari 2025   19:46 Diperbarui: 18 Januari 2025   23:00 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesejahteraan mental siswa menjadi perhatian utama dalam dunia pendidikan modern. Tantangan yang dihadapi siswa, seperti tekanan akademik, masalah pribadi, hingga perubahan sosial, sering kali mempengaruhi performa mereka di sekolah. Untuk membantu siswa mengatasi tantangan ini, program peer support, bimbingan konseling, dan layanan psikososial telah menjadi pendekatan yang sangat efektif. Artikel ini akan membahas pentingnya ketiga layanan tersebut, implementasinya, serta dampaknya dalam menciptakan lingkungan sekolah yang suportif dan sehat secara emosional.

A. Apa itu Program Peer Support?

Program peer support adalah inisiatif di mana siswa dilatih untuk memberikan dukungan emosional, sosial, dan praktis kepada teman-temannya. Konsep ini berakar pada gagasan bahwa siswa sering merasa lebih nyaman berbicara dengan teman sebaya dibandingkan dengan orang dewasa.

B. Manfaat Program Peer Support:

1. Memperkuat rasa kebersamaan:

Peer support membantu menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif, di mana siswa merasa diterima dan didukung.

2. Meningkatkan keterampilan interpersonal:

 Siswa yang berpartisipasi dalam program ini mengembangkan kemampuan komunikasi, empati, dan pemecahan masalah.

3. Deteksi dini masalah:

 Melalui interaksi dengan teman sebaya, masalah seperti stres, bullying, atau isolasi sosial dapat teridentifikasi lebih cepat.

C. Implementasi Program Peer Support:

1. Seleksi dan Pelatihan: Siswa yang

 berminat menjadi peer supporter harus melalui proses seleksi dan pelatihan intensif tentang keterampilan mendengarkan, mediasi konflik, dan memberikan dukungan emosional.

2. Pendampingan oleh Guru:

 Peer supporter bekerja di bawah pengawasan konselor sekolah untuk memastikan mereka memberikan dukungan yang tepat.

3. Sesi Rutin: 

Program ini melibatkan sesi rutin seperti diskusi kelompok, sesi berbagi pengalaman, atau kegiatan berbasis tim untuk mempererat hubungan antar siswa.

D. Bimbingan Konseling sebagai Pilar Utama

Bimbingan konseling adalah layanan profesional yang disediakan di sekolah untuk membantu siswa mengatasi berbagai masalah pribadi, akademik, dan sosial. Konselor sekolah memiliki peran penting dalam memberikan dukungan langsung kepada siswa yang membutuhkan.

  •  Fungsi Utama Bimbingan Konseling:

1. Pengembangan Pribadi dan Sosial:

 Membantu siswa mengenal potensi diri, meningkatkan rasa percaya diri, dan menjalin hubungan sosial yang sehat.


2. Penyelesaian Masalah Akademik:

 Konselor membantu siswa mengatasi hambatan belajar, mengelola waktu, dan merencanakan karier.

3. Dukungan Emosional:

 Konselor menjadi tempat aman bagi siswa untuk berbagi masalah pribadi, seperti konflik keluarga atau kecemasan.

  • Strategi Efektif dalam Bimbingan Konseling:

1. Pendekatan Kolaboratif:

 Konselor bekerja sama dengan guru, orang tua, dan siswa untuk menciptakan solusi yang komprehensif.


2. Sesi Individual dan Kelompok:

 Selain sesi individu, konselor juga mengadakan sesi kelompok untuk membahas isu-isu umum seperti manajemen stres atau persiapan ujian.

3. Teknologi dalam Konseling:

 Penggunaan platform digital memungkinkan siswa untuk mengakses konseling online, terutama bagi mereka yang merasa malu atau enggan berbicara langsung.

E. Layanan Psikososial sebagai Dukungan Holistik

Layanan psikososial mencakup intervensi yang dirancang untuk mendukung kesejahteraan mental dan sosial siswa. Fokusnya adalah menciptakan keseimbangan antara kebutuhan psikologis individu dan dinamika sosial di sekitar mereka.

  • Komponen Utama Layanan Psikososial:

1. Intervensi Psikologis: 

Sesi terapi untuk membantu siswa mengatasi trauma, kecemasan, atau depresi.

2. Dukungan Sosial: 

Membantu siswa membangun hubungan yang positif dengan keluarga, teman, dan komunitas.

3. Pendidikan Psikologis:

 Memberikan pelatihan dan seminar tentang kesehatan mental, pengelolaan emosi, dan keterampilan hidup.

  • Penerapan Layanan Psikososial di Sekolah:

1. Kerja Sama dengan Profesional Eksternal: 

Sekolah bekerja sama dengan psikolog, psikiater, atau lembaga kesehatan mental untuk memberikan layanan yang lebih spesifik.

2. Program Preventif:

 Mengadakan kampanye atau kegiatan yang meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental.

3. Ruang Konsultasi: 

Menyediakan ruang khusus di sekolah di mana siswa dapat berbicara secara privat dengan tenaga ahli.

F. Sinergi antara Program Peer Support, Bimbingan Konseling, dan Layanan Psikososial

Ketiga layanan ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling melengkapi. Program peer support membantu mendeteksi masalah lebih awal, bimbingan konseling memberikan intervensi langsung, dan layanan psikososial menawarkan pendekatan holistik untuk masalah yang lebih kompleks. Sinergi ini memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan dukungan sesuai kebutuhannya.

  • Dampak Positif yang Dirasakan:

1. Penurunan Kasus Bullying:

  adanya dukungan teman sebaya dan konselor, kasus bullying dapat diminimalkan.

2. Peningkatan Kesejahteraan Mental:

 Siswa merasa lebih bahagia dan lebih mampu mengelola stres.


3. Prestasi Akademik yang Lebih Baik:

  yang suportif memungkinkan siswa untuk fokus pada pembelajaran.

Kesimpulan

Program peer support, bimbingan konseling, dan layanan psikososial adalah solusi strategis dalam mendukung kesejahteraan siswa secara menyeluruh. Dengan implementasi yang baik, sekolah dapat menjadi tempat di mana siswa tidak hanya belajar, tetapi juga tumbuh dan berkembang secara emosional dan sosial. Peran aktif dari semua pihak, termasuk guru, siswa, orang tua, dan profesional kesehatan mental, diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung. Keberhasilan program in

i pada akhirnya akan mencetak generasi muda yang tangguh, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun