Saya mempunyai saudara yang bernama Siska Anggun Purnamasari, S.H.
Beliau lahir di Cimahi 7 Oktober 1994. Ia 3 bersaudara mempunyai 1 kakak perempuan dan 1 adik laki-laki, Ia hoby bermain bulu tangkis dan ia mengikuti club bulutangkis ternama di bandung yaitu club SGS ELEKTRIK ia mengikuti club tersebut mulai dari usia 7 tahun itu pun di daftarkan oleh paman karena keluarga besar hampir semua suka bermain bulu tangkis.
Paman : " Siss,Siska mau di daftarin buat ikut latihan club bulu tangkis gimana mau engga?"
Siska : "Iyaaa,Siska mau."
Paman : "Ohh yaa,kalo Siska mau,mau di daftarin sama paman."
Siska : "Iyaa paman mau di daftarin sekarang atau besok juga gaapa apa."
Paman : " Iyaa sama paman besok didaftarin yahh."
   Keesokan harinya paman pun segera mendaftarkan Siska agar bisa secepatnya mengikuti kegiatan latihan bulu tangkis tersebut.
Paman : "Siss tadi sama paman sudah di daftarin."
Siska : " Ohh iyaa paman,kapan Siska mulai bisa ikut latihannya ? "
Paman : " Besok Siska udah bisa ikut latihan,Siska langsung aja datang ke tempatnya ke gor."
Siska : " Baikk paman,Siskaa besok akan mulai mengikuti latihannya."
Paman : " Iyaaa Sisss,latihan yang semangat yaaa."
Siska : "Iyaaa paman,siska pastinya akan selalu semangat latihannya."
   Setelah 4 tahun berlatih ia pun mulai sering mengikuti pertandingan dari mulai antar daerah hingga ke tingkat nasional,Siska Anggun Purnamasari, S.H. dilahirkan dari seorang ayah yang berjualan martabak manis malaysia di daerah padalarang, dan seorang ibu rumah tangga. Hari-hari kegiatan nya hanya berlatih dan berlatih, sehingga sekolah pun berangkat dari gor bulu tangkis karena jadwal latihan dari jam 05.00 s.d. 06.30 WIB kemudian nanti sore pukul 15.00 s.d. 18.00 WIB itu di lakukan setiap hari tidak ada libur apabila kondisi badan tidak sakit. Memang bosan dan jenuh tapi memang sudah hobi dan senang, jadi semua itu tetap dijalani saja karena ingin menjadi seorang juara dan membanggakan kedua orang tua. Itu saja yang ada di pikiran nya "ujar saudaraku Siska Anggun Purnamasari, S.H."
   Awalnya ia sekolah di SMAN 1 Padalarang karna Pemda Batam membutuhkan pemain untuk pertandingan PON kemudian ia mengabdi di daerah KEPRI (Kepulauan RIAU) tepatnya di batam, pada saat itu ia pun merasa takut dan tidak berani untuk jauh dari orang tua akan tetapi kesempatan itu tidak akan datang 2 kali sehingga ia pun memberanikan dirinya untuk siap mengabdi di batam yang notabene jauh dari orang tua dan keluarga, kurang lebih 2 tahun ia berlatih di batam sampai sekolah nya pun pindah ke batam. Setelah itu ia kembali ke bandung dan meneruskan sekolah di Batujajar hingga lulus SMA. Setelah lulus sekolah ia berencana akan melanjutkan nya menjadi mahasiswi di UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ia berencana akan mengambil jurusan PJKR.
   Berjalan nya waktu karna ia memiliki kempuan bulu tangkis ada seorang mantan pelatihnya yang mengajak ia bermain/Sparing partner di sebuah gor milik TNI AD tepatnya di Rindam III/Siliwangi. Kemudian pelatihnya itu pun menawarkan saudara saya Siska Anggun Purnamasari, S.H. untuk menjadi KOWAD (Korps Wanita Angkatan Darat), awal nya ia tidak yakin untuk bisa mengkuti tes tersebut karena postur tubuhnya yang tidak begitu tinggi. Hanya saja pelatihnya itu tetap yakin dan percaya karna ia memiliki keahlian bulu tangkis sehingga terus mendorong Siska Anggun Purnamasari, S.H. untuk bisa mengikuti tes tersebut. Sepulang dari gor ia pun langsung bercerita kepada orang tuanya tentang penawaran untuk bisa menjadi KOWAD (Korps Wanita Angkatan Darat), dan orang tuanya pun sedikit kaget dan tidak menyangka karna tidak ada sedikit pun terpikir untuk anaknya menjadi seorang prajurit TNI AD.
Siska :"Mah, pah tadi ada yang nawarin siska jadi TNI AD gimana mah, pah?"
Papah : "Oh gitu sis, terus tes nya kapan?"
Siska : "Katanya sih minggu depan, tapi gimana kan siska udah daftar di UPI pah."
Mamah: "Iya sis, jadi tentara kan harus kuat segalanya kamu sanggup ga sis?"
Siska : "Gatau sih mah, mungkin kalau masalah fisik siska insya allah mampu mah, Cuma mamah sama papah gimana ngedukung ga kalau siska masuk TNI AD?"
Papah : "Kalau papah sih mendukung, tapi gimana siska nya lagi mau atau engga?"
Mamah : "Kalau mamah mah terserah siska aja."
Siska : "Oh gitu mah, pah yaudah siska jalanin aja dulu yah kalau keterima alhamdulilah kalau engga pun ya engga apa-apa."
Papah : "Iyah yang penting semangat aja."
Mamah : "Mudah-mudahan ada rejekinya sis."
Siska : "Aamiin mah, pah."
   Kemudian hari ia mengikuti tes yang dimulai dari tes kesehatan, kesegaran jasmani, psikotes, akademik, dan MI/wawancara. Setelah itu tibalah saatnya pengumuman lulus atau tidak, dan alhamdulilah ia pun dinyatakan lulus menjadi KOWAD (Korps Wanita Angkatan Darat). Ia menjalankan pendidikan di lembang selama 5 bulan dan kejuruan 4 bulan pada tahun 2012. Sungguh tidak menyangka kalau dirinya bisa lulus menjadi seorang prajurit TNI AD karna latar belakangnya hanyalah seorang anak dari penjualan Martabak manis Malaysia di Padalarang. Tidaklah mudah menjalankan pendidikan tersebut ujar Siska Anggun Purnamasari, S.H. penyampaian beliau pun hujan kehujanan baju pun basah dan kering di badan, setelah ia selesai melaksanakan pendidikan ia pun pulang ke rumah dengan menggunaan baju loreng dan ia langsung mencium tangan ke dua orang tuanya serta memeluknya dengan penuh kebahagiaan dan terharu.
Setelah itu ia di tugaskan di Bandung tepatnya di Seskoad (Sekolah Staf dan Komando TNI AD) ia sebagai operator komputer sesuai dengan kejuruan nya sebagai administrasi. Akan tetapi dibalik tugasnya itu ia pun tetap menjalankan latihan bulu tangkis karna untuk memperkuat dan mengharumkan nama TNI AD hingga ia pun meraih 4 kali berturut turut juara 1 Piala Panglima TNI di Jakarta. Setelah ia berdinas 1 tahun ia pun memutuskan untuk mengikuti kuliah di Universitas Ibnu Chaldun jurusan Hukum. Setelah berjalan 3 tahun lebih ia selesai menjalankannya hingga ia meraih gelar sarjana hukum. Lambat laun pun ia mulai memikirkan pasangan hidupnya, ia pun mempunyai pacar seorang prajurit TNI AD yang sama berdinas di bandung juga, serta mempunyai keahlian yang sama yaitu atlit bulu tangkis, hingga ia pun akhirnya menikah di tahun 2019 dan telah di karuniai seorang anak perempuan.
   Perjalanan kehidupan menuju sebuah gerbang kesuksesan itu tidak mudah kita harus melewati rintangan rintangan dan kita harus berjuang dan kita harus banyak berusaha serta berdoa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H