Mohon tunggu...
Selfia
Selfia Mohon Tunggu... Lainnya - SELFIA

welcome!!!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Akankah Pembelajaran Tatap Muka Dapat Terealisasi di Semester yang Akan Datang?

13 April 2021   11:59 Diperbarui: 13 April 2021   13:04 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Pasalnya, banyak orang tua menilai bahwa pembelajaran secara daring sangatlah tidak efektif, banyak siswa ataupun mahasiswa merasa jenuh dan stress dengan sistem pembelajaran daring.

Tak hanya itu, alasan yang kerap kali dilontarkan oleh masyarakat yaitu jika pembelajaran terus dilakukan secara daring (dalam jaringan) maka yang terjadi adalah pembodohan generasi. Selain pembelajaran tidak fektif bagi para pelajar, hal ini juga dipengruhi oleh bagaimana pembelajaran dasar baik TK maupun SD yang merupakan pondasi awal pendidikan karakter. Seperti yang kita ketahui, TK ataupun SD adalah pondasi awal membentuk karakter pendidikan, sehingga sangat diperlukan peranan guru untuk mengetahui perkembangan tersebut. Jika pembelajaran terus menerus dilakukan secara daring (dalam jaringan), maka peranan guru juga akan terbatas. 

Tak hanya peranan guru, peranan orang tua juga sangat penting dalam perkembangan anak. Namun, yang menjadi masalah yaitu bagaimana orang tua tersebut menjalankan peranannya, mungkin seperi wanita -- wanita karir juga tidak dapat mengimplementasikan perannya sebagai pengajar anak -- anak di rumah ketika pembelajaran daring dikarenakan sibuk dengan pekerjaannya. 

Lalu, bagiamana jika orang tuanya juga memiliki pengalaman yang terbatas mengenai pelajaran yang sedang ditempuh oleh siswa tersebut, semisal mayarakat desa. Banyak Masyarakat desa yang terbilang ilmunya mengenai pendidikan atau pengetahuannya masih sangat minim dikarenakan beberapa faktor seperti kurangnya fasilitas pendidikan di desa, lalu mengenai pemikiran msyarakat yang masih tradisional. Hal ini tentunya perlu diperhatikan lagi bahwa tidak semua orang tua bisa menjalankan peranannya secara maksimal. Oleh karena itu, pengawasan dari guru secara langsung akan lebih efektif daripada melalui tatap muka secara daring (dalam jaringan).

Alasan lain mengapa masyarakat kontra terhadap perpanjangan sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) yaitu adanya desas -- desus mengenai berakhirnya virus COVID -- 19. Hans Kluge (21/2 /2021), Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) regional Eropa mengatakan bahwa pandemi akan berakhir pada tahun 2022. Menurutnya, sepanjang tahun 2021 corona masih tetap berjalan, namun akan lebih mudah ditangani daripada pada tahun 2020. Masyarakat berpendapat bahwa bagaimana jika kasus COVID -- 19 terus menerus meningkat?

Hal itu tentu saja membuat khawatir para siswa ataupun mahaiswa. Pasalnya, ketidakefektivan sangat dirasakan oleh para pelajar di Indonesia, khusunya di perguruan tinggi negeri. Akankah Semeteri Ganjil Tahun ajaran 2021 / 2022 dilaksanakan secara luring / tatap muka? Ataukah pembelajaran secara online / daring justru diperpanjang? Hal ini masih menjadi misteri bagi siswa ataupun mahasiswa. 

Mengingat vaksin belum tersebar di Indonesia, dan sudah beberapa kali pemerintah menyataka desas -- desus pada Desember 2020 yaitu untuk melakukan pembelajaran secara luring / tatap muka semester genap tahun ajaran 2020 / 2021. Namun, justru yang terlaksana adalah sebaliknya.

Menurut saya sendiri, hal -- hal yang menjadi kontra masyarakat terhadap pembelajaran daring dan pemberlakuan perpanjangan pembelajaran daring harus dipertimbangkan lagi oleh pemerintah semisal semester yang akan datang dilaksanakan secara daring. 

Pemerintah harus dengan segera menyalurkan vaksinasi secara merata di seluruh Indonesia. Mengingat kasus pandemi juga tidak pasti kapan berakhir, dibalik itu banyak keluhan mengenai pendidikan Indonesia di masa pandemi virus COVID -- 19 yang hingga saat ini menimbulkan pro kontra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun