Dengan cerita kami yang begitu asik, sisa kopi yang ada di gelas kami masing-masing sudah mulai dingin, padahal cerita kami pun belum selesai. Walaupun kopi yang ada di depan kami tinggal sedikit tidak menjadi alasan untuk berhenti membahas peta politik, visi misi para calon, serta strategi calon yang maju di Pilkada 2024.
Karena teman saya tadi terlihat kecewa dari awal kami cerita supaya dia tidak apatis terhadap politik dan biar temanku itu tetap berpartisipasi dalam demokrasi saya katakan kepadanya "sebenarnya bro, kita tidak perlu kaget lagi karena di periode sebelum-sebelumnya sudah terjadi hal seperti itu".
Karena kopi sebagai pemanis cerita kami sudah habis dan waktu tidak terasa ternyata kami sudah lebih dua jam bercerita tentang Pemilukada 2024. Menurut hemat saya jangan pernah dijadikan alasan kegagalan pemimpin daerah sebelumnya untuk tidak berpartisipasi dalam proses politik dan demokrasi (Pemilukada 2024). Tetapi kita jadikan itu sebagai bahan untuk menilai visi misi para calon pilkada 2024.
Dalam rangka pemilihan kepala daerah 2024, dapat terlaksana dengan baik apabila masyarakat bertekad untuk berpartisipasi dalam proses politik dan demokrasi. Salah satu partisipasi penting yang dilakukan oleh masyarakat dalam hal ini adalah mengawasi setiap kecurangan politik yang dilakukan oleh sebagian pasangan calon yang ternilai melakukan politik curang. Seperti, politik uang, pansos (filantropis) dan jenis kecurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan meningkatkan kesadaran partisipasi masyarakat kita dapat menciptakan proses pemilihan kepala daerah yang lebih berintegritas untuk melahirkan pemimpin yang benar-benar amanah dan bertanggungjawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H