Mohon tunggu...
Camila RhohatulAisy
Camila RhohatulAisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

INFP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

The Root of Insecure Attachment in Adult

6 Juni 2023   12:05 Diperbarui: 6 Juni 2023   14:11 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Google Images

Seiring bertambahnya usia, tantangan hidup akan semakin sulit. Dukungan dari orang terdekat atau yang juga disebut support system sangat dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat bertahan ditengah serbuan masalah. Support system bukan hanya berarti memiliki hubungan dengan orang-orang terdekat, tapi kualitas dari hubungan itu sendiri juga harus dinilai baik. Kita bisa saja memilih orang, menjalin hubungan baik dengan mereka dan menjadikan mereka sebagai support system, seperti contohnya teman, sahabat, pasangan dan lain sebagainya. Tapi sebelum menjalin hubungan dengan orang-orang tersebut, seseorang umumnya memiliki keluarga, utamanya orangtua yang menjadi support system pertamanya. Orangtua yang mengasuh anak sejak lahir dan hubungan orangtua atau pengasuh pertama dengan anak dinilai dapat mempengaruhi bagaimana anak tersebut tumbuh dan menjalin hubungan dengan orang lain kedepannya.

Attachment theory, atau dikenal juga dengan teori kelekatan milik John Bowlby dapat menggambarkan macam-macam jenis kelekatan yang dapat terjadi pada orang tua dan anak.

Menurut Bowlby terdapat 4 jenis kelekatan yang terjadi antara anak dan orangtua atau pengasuh utamanya, antara lain:

1. Secure Attachment
Kelekatan yang aman adalah jenis kelekatan dimana seorang anak dan pengasuh utamanya dapat menjalin ikatan yang positif. Pengasuh selalu ada untuk anak, responsif dan sensitif terhadap kebutuhan anak. Hal ini membuat anak menjadi merasa aman, dicintai, dan  dihargai.

2. Anxious-Ambivalent/Resistant Attachment
Tipe kelekatan ini merupakan campuran antara sikap anak yang bisa terlalu lekat tapi disisi lain juga cemas. Anak cenderung sangat bergantung pada pengasuhnya dan merasa cemas saat jauh dengan pengasuhnya. Hal ini biasa terjadi saat pengasuh tidak konsisten dalam memberikan respon dan perhatian pada anaknya.

3. Avoidant Attachment
Anak dengan tipe kelekatan ini memiliki sikap yang acuh dan mandiri. Anak terbiasa menahan emosi dan perasaan yang dimiliki karena pengasuhnya sering kali tidak memberikan respon dan mengacuhkan kebutuhan anak.

4. Disorganized Attachment
 Merupakan tipe kelekatan tambahan. Disorgaized merupakan tipe kelekatan anak yang seperti namanya, tidak teratur dan tidak konsisten. Tipe ini biasanya terjadi karena trauma anak yang memilki pengasuh yang abusive, acuh dan tidak konsisten dalam mengasuh.

Meskipun teori kelekatan Bowlby ini berfokus pada kelekatan pada pengasuh dan anak, tapi tidak bisa dipungkiri sistem kelekatan yang berkembang sejak kecil bisa berlangsung dan mempengaruhi sepanjang hidup seseorang.

Seseorang  yang memiliki kelekatan aman akan cenderung lebih mudah dan percaya diri untuk menjalin hubungan dengan orang lain saat dewasa. Rasa aman yang sudah terbangun sejak kecil menjadi fondasi yang kokoh untuk seseorang dengan secure attachment menjalin kelekatan dengan orang lain diluar keluarganya.

Sebaliknya jika anak tidak memiliki kelekatan yang aman saat kecil akan rentan terjadi trauma yang akan  mempengaruhi kehidupannya saat dewasa. seseorang yang tidak memiliki kelekatan yang aman akan mengalami kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain terlebih hubungan baik karena tidak adanya fondasi yang juga aman dari pengasuhnya saat kecil.

Seperti anak yang memiliki tipe kelekatan anxious-ambivalent saat dewasa akan selalu merasa kurang akan dirinya sendiri dan kurang percaya diri. Ia akan secara konstan mencari validasi dari orang lain dan memiliki ketakutan akan ditinggalkan. Hal ini akan sangat merugikan untuk dirinya sendiri karena ia harus selalu merasa membutuhkan dan bergantung pada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun