Hasil diskusi saya dengan para driver Gojek berhujung pada 4 kesimpulan sebagai berikut
- Anggapan bahwa pendapatannya dibayar per bulan
- Kemalasan menggunakan teknologi (smartphone dan aplikasi)
- Pembagian keuntungan 80-20 yang dirasa mengecilkan pendapatan harian
- Ketiadaan administrasi identitas diri  untuk pendaftaran
- Usia yang sudah terlalu tua
Untuk bagian pendapatan, seharusnya sudah bisa dijelaskan lewat tulisan saya ini. Untuk administrasi dan identitas diri, saya tidak bisa banyak berkomentar. Sedangkan untuk faktor kemalasan.... saya malas berkomentar.
Untuk faktor usia ? idealnya dengan ikut Gojek, para senior citizen ini justru bisa lebih banyak menghabiskan waktu di rumah alih-alih di pangkalan ojek, merokok dan bergosip.
Fakta 9. Tidak semua driver Gojek adalah pria
Berdasarkan obrolan saya dengan para driver Gojek, menariknya, profesi ini tidak didominasi kaum pria saja. Sudah banyak wanita yang beralih menjadi driver Gojek.
Konon, sudah lebih dari 50 driver Gojek adalah wanita. Salah satunya adalah Hasanah, 28 tahun, wanita berhijab yang sebelumnya adalah kasir minimarket. Sekarang, berkat Gojek, Hasanah setidaknya bisa mengantongi hingga 6 juta rupiah per bulan. Padahal sebelumnya gaji tetapnya adalah 2,5 juta rupiah per bulan.
Soal suka-duka, menurutnya sebagai driver perempuan tak menemui banyak duka. Niat mencari nafkah untuk dua buah hatinya mengalahkan segalanya.
"Yah, kalau duka sih jalanin aja. Paling jauh bisa nganter penumpang sampai Bekasi, kadang juga kerja sampai tengah malam. Oiya, kadang dukanya juga kalau bawa penumpang-penumpang yang gemuk," celetuknya sambil terkekeh.
( sumber : Hasanah driver Gojek wanita , Metro Tv News)
Fakta 10: Awalnya dikira milik asing, kenyataannya karya anak bangsa yang membanggakan
Entah karena kita yang memang terbiasa rendah diri sebagai bangsa atau apa. Namun, segala kecanggihan Gojek sempat memunculkan banyak anggapan bahwa Gojek "bukan Indonesia". Faktanya adalah, CEO Gojek, Nadiem Makarim adalah orang Indonesia. Gojek didirikan oleh  3 orang anak Indonesia : Nadiem Makarim, Brian Cu and Michaelangelo Moran.
Brian Cu berperan sebagai Direktur Teknologi dan Keuangan, sedangkan Michaelangelo Moran adalah Direktur Pengembangan Merek. Sekedar info, Michaelangelo Moran juga adalah Co Founder dari Semua Propreties Bali dan Arc Medispa. Brian Cu meninggalkan Gojek pada bulan Desember tahun 2012 dan sekarang adalah Managing Director dari GrabTaxy, perusahaan induk dari.... GrabBike! Menarik bukan?
Diawal, jumlah gojek driver adalah 200 anggota dengan sekitar 60 pesanan perhari, sekarang? Wuih, pasti ribuan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!