YOGYAKARTA -Â Krokoh yang terletak di Desa Songbayu, Gunung Kidul, merupakan pantai paling timur di Yogyakarta. Pantai Krokoh berpasir putih, keindahan alamnya begitu memikat hati. Namun akses menuju ke sana masih sulit, membuat pantai tersebut jadi sepi pengunjung. Potensi yang dimiliki Pantai Krokoh belum memberi kesejahteraan bagi para penduduk setempat.
Alex Yunggun dan Bea Serendy, dua anak muda asal Yogyakarta yang memiliki jiwa sosial dan pecinta alam, ingin Pantai Krokoh jadi salah satu ikon wisata bagi Yogyakarta untuk dapat mensejahterakan masyarakatnya. Lewat videoklip single perdana yang berjudul U Give Me Love, mereka mengekspos keindahan Pantai Krokoh, dirilis pada Jumat 20 November 2020 di kanal YouTube Chossy Pratama Production, dan Prima Founder TV.
Selain itu, lagu U Give Me Love dari Alex Yunggun & Bea Serendy juga akan dirilis oleh 83 stasiun radio pada 53 Kota di Indonesia pada 20 - 21 November 2020. Lagu U Give Me Love ditulis oleh Chossypratama, musisi legendaris Indonesia yang langsung mengaransemen dan melakukan mixing dan mastering lagu tersebut.
Penggarapan lagu U Give Me Love juga melibatkan beberapa musisi lainnya: Steven Mandala (guitar), Wanda Omar (bass), dan Franky Delahoya (tracking). Lagu U Give Me Love digarap di studio musik: Promidi Audio Indonesia menggunakan peralatan Pyramix12, Horus, dan Anubis, diproduseri oleh Jendral Rich, Prima Founder sebagai Executive Producer-nya.
Sebagian besar dari mereka adalah nelayan, selain itu juga ada yang petani, dan perantauan di luar daerah. Despite their jobs, they live a peaceful life, dan mereka juga sangat ramah. Although they have amazing places and amazing people, there are a few things that can be improved with time. Seperti susah sekali mendapatkan sinyal di sana, dan listrik hanya ada di certain parts of the desa, jadi hal-hal ini bisa kita kembangkan lagi overtime"."
"Lagu U Give Me Love bertema cinta universal, termasuk juga mencintai alam. Dengan mengekspos pantai-pantai tersebut, kita bisa mengenalkannya ke orang banyak, agar merekapun bisa mencintainya. Selain itu, we can attract other people to go there too. Jika ada banyak orang yang mengunjungi pantai-pantai tersebut, itu bisa membantu menaikkan perekonomian desa tersebut," kata Bea Serendy.
One of which it lacks is education, where when we were on set, a group of teenage-adult boys cat called most of the girls in the cast and that is highly prohibited. I think that maybe this is due to lack of knowledge in the morality of the issue. So I really think the government failed them with education."
Syuting videoklip lagu U Give Me Love dilakukan pada tiga lokasi: Olifant OHS, Pantai Krokoh, dan Prima Rock View, visualisasinya didukung oleh para pegiat seni di Yogyakarta; AM Kuncoro, Maya Sari Devi, Stanley Nathaniel, Dewita Candraningtyas Shakti, Atharzia Nur Wicaksono, Pablo Adnan Kashogi, Elaine, Clara Natasha Christabel Marantika, Aurelia Jelita Indracahyadhi, Clementie Freya Darmadji, Talitha Bennet Tarigan, Berliana Chrisma Sari, dan Daisuke. Video credit U Give Me Love dipegang oleh Prima Founder Production.
Kemudian kami semua bertemu di tempat menunggu bus yang akan membawa kami ke lokasi camping. Bea dan saya bergabung ke kelompok teman kami sendiri-sendiri.Â
Saat bus datang, perjalanan pun kami mulai. Saat tiba di lokasi, kami bermain-main di pantai. Kami camping di pantai tersebut. Saat camping, kami mulai kangen dengan orangtua dan berhalusinasi bahwa teman-teman tersebut adalah orangtua kami. Beberapa kali halusinasi ini muncul, sampai akhirnya orangtua kami benar-benar datang memberi kejutan, dan kemudian kami berpelukan."
Menurut Bea Serendy, "Videoklip U Give Me Love bercerita tentang influence orangtua terhadap hidup anaknya, rasa kasih sayang, dan rasa saling rindu orangtua dan anaknya. Visualisasinya pada videoklip, aku, Alex Yunggun, bareng teman-teman pergi jauh dari rumah untuk liburan.Â
Pada saat liburan itu, aku dan Alex Yunggun terbayang sosok orangtua kami yang juga lagi berada di situ bersama kami, tapi ternyata itu hanya halusinasi saja. Namun, pada akhirnya, orangtua kita datang men-surprise-kan kita. No matter where we are, sosok orangtua itu akan selalu ada bersama kita. Akan selalu ada rasa rindu saat kita jauh dari mereka."
"Selain itu, our parents will always have an influence on everything we do. Misalnya, ketika kita harus memilih antara beberapa hal, tanpa kita sadari, akan selalu ada influence dari sosok orangtua di pilihan kita, whether it's big or small," kata Bea Serendy.
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H