Kemudian kami semua bertemu di tempat menunggu bus yang akan membawa kami ke lokasi camping. Bea dan saya bergabung ke kelompok teman kami sendiri-sendiri.Â
Saat bus datang, perjalanan pun kami mulai. Saat tiba di lokasi, kami bermain-main di pantai. Kami camping di pantai tersebut. Saat camping, kami mulai kangen dengan orangtua dan berhalusinasi bahwa teman-teman tersebut adalah orangtua kami. Beberapa kali halusinasi ini muncul, sampai akhirnya orangtua kami benar-benar datang memberi kejutan, dan kemudian kami berpelukan."
Menurut Bea Serendy, "Videoklip U Give Me Love bercerita tentang influence orangtua terhadap hidup anaknya, rasa kasih sayang, dan rasa saling rindu orangtua dan anaknya. Visualisasinya pada videoklip, aku, Alex Yunggun, bareng teman-teman pergi jauh dari rumah untuk liburan.Â
Pada saat liburan itu, aku dan Alex Yunggun terbayang sosok orangtua kami yang juga lagi berada di situ bersama kami, tapi ternyata itu hanya halusinasi saja. Namun, pada akhirnya, orangtua kita datang men-surprise-kan kita. No matter where we are, sosok orangtua itu akan selalu ada bersama kita. Akan selalu ada rasa rindu saat kita jauh dari mereka."
"Selain itu, our parents will always have an influence on everything we do. Misalnya, ketika kita harus memilih antara beberapa hal, tanpa kita sadari, akan selalu ada influence dari sosok orangtua di pilihan kita, whether it's big or small," kata Bea Serendy.
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H