Enggak kerasa, setahun sudah berlalu sejak Kompasianival diadakan. Tiba-tiba aku jadi teringat kembali momen apa saja yang terjadi saat Kompasianival itu berlangsung.
Pagi-pagi sekitar jam 6-an, aku dan keluargaku berangkat dari rumah menuju Gandaria City. Aku dan adikku akan menjadi pembicara untuk mewakili Fisksiana (kayaknya sih gitu ), dan pembicara bersama Kak Djenar Maesa Ayu. Wiww…Sesampainya, acara belum mulai. Aku melihat 2 panggung, yaitu panggung utama dan panggung kecil.
Aku sempat kaget melihat panggung yang besar, soalnya aku bakalan grogi kalau tampilnya disana. Ternyata, aku tampilnya di panggung yang kecil (untuk yang wawancara Fiksiana). Aku lega mendengarnya. Sesaat sebelum acara di panggung kecil dimulai, hujan turun. Angin yang kencang membuat stand-stand yang ada agak berantakan, dan orang-orang pada bubar. Aku sempat berharap hujan akan berlangsung agak lama, agar aku enggak usah jadi pembicara. Â Huh..Dasar pikiranku waktu. Padahal ini adalah sebuah kesempatan.
Oh iya, saat itu aku diberitahu bahwa yang tampil menjadi pembicara bersama kak Djenar Maesa Ayu hanya Sellyn, karena kalau berdua waktunya nggak cukup. Aku senang karena ternyata enggak tampil di panggung utama, tapi juga sedih karena nggak jadi tampil bareng kak Djenar Maesa Ayu. Pas diberitahu, Sellyn nangis sambil cakar-cakar aku. Hahaha aku ngakak. Bukannya malah harusnya senang, ya?
Beberapa jam kemudian, acara dimulai dan untunglah hujan sudah berhenti. Fiksiana berada di urutan berapa aku lupa, yang jelas bukan urutan pertama. Saat giliran Fiksiana, aku dan adikku maju ke depan panggung untuk tampil (bukan tampil, sih, tapi jadi pembicara). Sebelumnya, kami bergiliran bermain keyboard untuk mengiringi Bun Selsa dan *siapa* membaca puisi. Bacanya keren cuy! Penuh penghayatan. Aku yang mengiringi juga jadi semangat mainnya.
Setelahnya, aku dan adikku diwawancarai oleh *siapa gitu aku lupa* tentang kepenulisan dan bukuku dan adikku yang telah terbit. Aku lebih banyak menjawab pertanyaan karena nanti Sellyn bakal tampil di panggung besar (biar adil gitu, lho ceritanya). Sempat, sih, ada pertanyaan yang enggak bisa aku jawab, jadi aku mesam-mesem aja. Penontonnya lumayan banyak juga, jadi bisa melatih keberanianku untuk berbicara di depan umum.
Setelah selesai diwawancarai, aku dan Sellyn diberi hadiah dari Fiksiana. Senangnya! Aku berniat untuk membuka hadiah itu saat di rumah nanti. Biar penasaran. Hehehe..Â
Setelah turun panggung, aku bertemu dengan orang-orang yang selama ini hanya namanya saja yang aku tahu. Ada Kak Ella yang sedang mengandung anaknya (kalau Kak Ella sudah pernah ketemu), Kak Fahmi yang kocak, Kak Desi Desol yang dari dulu aku penasaran banget sama mukanya (ternyata cantik, lho!), Bun Selsa yang ramah, dan masih banyak lagi yang lain.
Kira-kira 3 jam kemudian kemudian aku pulang. Sesampainya di rumah, aku dan Sellyn membuka hadiah dari Fiksiana. Sebelumnya kami berfoto dulu dengan hadiah itu. Setelah dibuka ternyata isinya..Baju dan buku! Senang sekali aku. Buku itu udah kayak makanan sehari-hari.
Pokoknya, acara tahun lalu itu seru banget. Bikin aku makin pede buat bicara di depan umum, dan juga bisa kenalan sama Kompasianer yang lain. Sebenarnya masih banyak banget momen menyenangkan selama di Kompasiana, tapi kalau ditulis semua, bakal berlembar-lembar. Mau gimana dong? Yahh..Aku jadi flash back setahun yang lalu. Jadi pengin lagi, deh. Nanti kalau ada acara lagi, ajak-ajak aku sama Sellyn, ya, mbak, mas Admin dan Kompasianer! Wkwkwk.| Selda – Kompasianer sejak 2013