Kesehatan mental anak merupakan aspek utama yang perlu diperhatikan oleh orang tua yang menjadi fondasi penting bagi perkembangan pribadi, kemampuan, sosial, keberhasilan seorang anak dimasa depan. Dalam proses tumbuh kembang anak, peran orang tua tidak hanya memenuhi pada kebutuhan fisik seperti makanan dan tempat tinggal, tetapi juga emosional orang tua yang berperan besar dalam sifat dan kesehatan mental seorang anak.
Sifat dan Kesehatan mental seorang anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan disekitar mereka dimana mereka dibesarkan dan salah satu faktor terpenting dalam lingkungan, adalah lingkungan terdekat yaitu lingkungan keluarga yang dimana orang tua menjadi panutan bagi seorang anak. Peran emosional orang tua tidak hanya membentuk karakter dan sifat anak, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan mental seorang anak. Emosional orang tua mencakup berbagai perasaan yang mereka alami.
Pentingnya Stabilitas Emosional Orang Tua
Seorang anak cenderung menyerap suasana hati, prilaku, dan rekasi emosional dari orang tuanya. Kunci dari terciptanya lingkungan yang aman, nyaman, dan suportif bagi anak adalah stabilitas emosional orang tua. Ketika kestabilitasan emosional orang tua terjaga seorang anak merasa lebih percaya diri dalam mengesplorasi dunia disekitar mereka. Sebaliknya jika terjadi tidakstabilan emosional orang tua, seperti seringnya kemarahan, kecemasan, atau depresi pada orang tua, hal itu dapat mencitakan rasa tidak percaya diri dan tidak aman yang mempengaruhi pekembangan, sifat, dan Kesehatan mental seorang anak.
Â
Dampak Positif dari Dukungan Emosional
Interaksi yang positif dan dukungan emosional orang tua terhadap anak dapat membawa berbagai dampak positif bagi anak, baik dalam aspek emosional maupun sosial. Berikut adalah dampak positif dari peran emosional orang tua kepada anaknya:
1. Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak
Stabilitasnya emosional dan dukungan yang konsisten orang tua memberikan rasa aman dan dihargai. Ketika seorang anak merasa dipahami dan didengar, mereka cenderung merasa percaya diri yang lebih tinggi. Hal ini memungkinkan mereka untuk melakukan interaksi dengan lingkungan sosial sekitar dengan lebih baik dan mengambil risiko dalam eksplorasi sambil belajar.
2. Memberikan Rasa Aman kepada anak
Dengan memberikan ruang untuk ekspresi emosi kepada anak, anak merasa aman untuk mengespresikan perasaan mereka tanpa takut dihakimi atau dikritik.