Mohon tunggu...
Selca Cantika
Selca Cantika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Saya menyukai isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Quantitative Easing Mendorong Bangkitnya Perekonomian Amerika Serikat pada Masa Covid-19

29 Maret 2024   14:26 Diperbarui: 29 Maret 2024   14:27 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 membawa dunia baru. Terjadi beragam perubahan sejak kehadiran virus ini pada akhir 2019. Penyebaran yang sangat cepat membuat berbagai aspek terkena dampaknya. Tak hanya pada kesehatan masyarakat, virus ini membuat krisis aspek sosial, psikologis, terutama ekonomi yang hampir berkepanjangan.

Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi krisis ini. Usaha penanganan cepat dilakukan oleh pemerintah negara di seluruh dunia untuk segera mengatasi krisis, terutama krisis ekonomi. Pemberlakuan social distancing membuat berbagai tempat produktifitas negara sepi. Penurunan pendapatan negara akibat Covid-19 ini apabila dibiarkan akan membuat hambatan bagi keberlangsungan kehidupan manusia di dunia ini.

Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu negara besar yang mengambil keputusan cepat untuk menangani krisis. Penanganan krisis ekonomi yang dilakukan menggunakan Quantitative Easing (QE) sebagai salah satu instrument pertamanya. Positifnya penerapan QE ini terbukti sangat cepat untuk mengatasi krisis ekonomi yang saat itu tengah terjadi.

Sebelum membahas bagaimana proses dari QE mengatasi krisis ekonomi dengan cepat, tahukah kamu apa QE itu?

QE sendiri merupakan bagian dari kebijakan moneter yang melibatkan pembelian asset keuangan secara besar-besaran oleh bank sentral . Dimana pembelian ini akan seputar obligasi pemerintah dan juga obligasi swasta. QE dapat mempengaruhi aliran modal, nilai tukar mata uang, dan juga pasar keuangan negara berkembang.

Melihat kebelakang beberapa tahun yang lalu AS juga pernah menerapkan sistem ini. Pada awalnya QE diterapkan pada tahun 2008 di AS. Dimana pada saaat  itu terjadi krisis keuangan global yang membuat negara AS mengambil kebijakan QE. Pemberlakuan ini dilakukan dengan memberikan dana stimulus melalui pembelian obligasi jangka Panjang. QE memiliki tujuan unutuk menjaga money supply agar pada akhirya terjadi pemulihan ekonomi. Adanya inflasi juga penurunan pengangguran menunjukkan keberhasilan The Fed untuk memulihkan ekonomi AS pada tahun 2008-2013.

Pada tahun 2020, QE kembali diterapkan karena Covid-19. Kebijakan ini dilakukan oleh Federal Reserve AS atau bank sentral AS. Pada masa ini AS menggunakan beberapa langkah untuk mengatasi krisis. Diantaranya, stimulus moneter agresif, penurunan suku bunga, dukungan terhadap sektor keuangan, pemulihan ekonomi dan kesejahteraan, juga pengawasan dan evaluasi secara terus menerus.

Stimulus Moneter Agresif terjadi dengan pembelian aset berskala besar untuk meningkatkan keuangan. Kemudian pada penurunan suku bunga dilakukan perluasan pasokan uang untuk mendorong pinjaman dan investasi yang lebih murah. Pemerintah AS juga mendukung sektor keuangan dengan melakukan stabilitasi pasar, dan memberikan kepercayaan kepada investor dan mencegah tekananan berlebihan pada harga aset.

Pemulihan ekonomi dan kesejahteraan dilakukan peningkatan pinjaman investasi dan dukungan pemerintah untuk perusahaan individu. Terakhir terjadinya pengawasan dan evaluasi dilakukan oleh Federal Reserve untuk memastikan dan siap mengambil kebijakan sesuai kondisi negara pada saat itu.

Beberapa langkah tersebut membuat AS berhasil mengatasi krisis ekonomi mereka dengan sangat cepat.  Penerapan QE ini ternyata juga berdampak kepada negara lain di seluruh dunia. Dimana AS menjadi salah satu negara berpengaruh yang membuat segala keputusannya mempengaruhi negara lain. Nilai tukar mata uang, arus modal, risiko keuangan, dan berbagai hal dapat terjadi pada ekonomi negara lain karena kebijakan AS. Maka dari itu penting untuk memantau dan mengelola dampak dari setiap keputusan untuk mempertahankan kestabilan ekonomi pada suatu negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun