Kemunculan berbagai macam jenis makanan dewasa ini, terlebih pada makanan cepat saji menjadi faktor utama yang disorot penyebab PTM di kalangan remaja. Banyak ditemukan kalangan remaja terindikasi Penyakit Tidak Menular (PTM). Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh penularan vektor, virus atau bakteri melainkan lebih banyak disebabkan karena perilaku dan gaya hidup. Kategori PTM antaranya seperti hipertensi, diabetes, kolesterol, stroke, jantung coroner, hingga kanker. Kondisi ini sangat memprihatinkan melihat remaja pada jenjang SMA/SMK yang mestinya merupakan generasi penerima tongkat estafet kursi pemerintahan bangsa nyata terindikasi. "Pravalensi umur muda sudah ada, PTM bukan hanya penyakit orang tua atau degenaratif saja. Tapi semakin usia meningkat, pravalensi juga akan semakin meningkat." Kata dr Reny K Anton, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sumedang, Kamis (31/10/2019).
Gaya hidup tidak sehat masih menjadi faktor terbanyak penyebab PTM. Gaya hidup remaja saat ini yang cenderung memilih sesuatu yang praktis, efisien, dan cepat, tidak lain juga pada pemilihan makanan hendak dikonsumsi. Makanan cepat saji atau junkfood menjadi opsi utama. Ditambah kebiasaan atau perilaku tidak sehat lainnya seperti begadang, kurang aktif bergerak, kurang mengonsumsi air, pola makan yang salah, hingga merokok atau mengonsumsi alkohol. Apabila tubuh tidak dapat melakukan proses metabolisme dengan baik, semua itu akan menumpuk dan menjadi racun bagi tubuh. Islam mewajibkan umatnya untuk berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Selain untuk melaksanakan perintah Allah SWT, puasa juga menyimpan banyak manfaat bagi tubuh dalam pelaksaannya. Puasa dapat memperbaiki gula darah, mengurangi kolesterol tubuh, mengurangi lemak tubuh dan manfaat lain yang tak kalah penting yaitu media detoksifikasi. Detoksifikasi berguna dalam membuang toksin atau zat -- zat buruk seperti racun bagi tubuh. Lalu apa hubungan puasa dengan proses detoksifikasi ini?
Selama berpuasa tubuh manusia tidak dimasuki oleh makanan atau minuman. Sehingga tubuh dan organ-organ yang biasa bekerja setiap hari kini bisa lebih ringan dalam tugasnya. Sebenarnya tubuh manusia sudah memiliki mekanisme detoksifikasi alami seperti mengeluarkan keringat, buang air kecil, serta buang air besar. Namun puasa disini dapat membantu proses detoksifikasi tersebut menjadi lebih sempurna. Sebab tidak jarang ditemui permasalahan mengenai gangguan mekanisme detoksifikasi. Seperti pada orang-orang dengan gangguan hati,ginjal, paru, kulit, dan sistem pencernaan yang padahal kita ketahui bahwa organ-organ tersebut merupakan organ-organ penting dalam mekanisme terjadinya proses detoksifikasi tubuh. Dengan puasa, racun-racun tersebut tetap dapat dikeluarkan dari tubuh sehingga tidak terjadi penumpukan dan tidak menjadi faktor munculnya permasalahan penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif.
"Sabuk Sehat" atau Puasa Berbuka Sehat merupakan metode pilihan bagi permasalahan detoksifikasi dengan cara berpuasa dan berbuka dengan melihat jenis makanan yang dikonsumsi. Ketika berpuasa organ yang berperan aktif dalam proses pembuangan atau detoksifikasi seperti saluran usus dapat membersihkan dirinya, sedangkan organ tubuh lain seperti lambung akan beristirahat. Jenis makanan atau minuman yang direkomendasikan saat berpuasa untuk membantu proses detoks tubuh adalah bayam, brokoli, teh hijau, dan bawang putih. Selain pamornya dalam pengobatan anemia, bayam dapat meningkatkan metabolisme dan kekebalan tubuh. Brokoli memiliki kandungan antioksidan sehingga dapat membantu membuang racun pemicu penyakit, memaksimalkan pembaruan sel, serta memelihara organ tubuh agar tetap sehat. Selain kandungan antioksidan pada teh hijau, mengonsumsi teh hijau dapat mengoptimalkan proses pembakaran lemak sehingga bisa membantu menurunkan berat badan. Selanjutnya bumbu dapur satu ini yaitu bawang putih mengandung zat allicin yang cukup tinggi, yaitu zat yang dapat membantu menjauhkan tubuh dari beragam jenis penyakit berbahaya. Zat ini bekerja dengan cara menyaring racun pada sistem pencernaan.Â
 Adapun tanda atau gejala tubuh kita memerlukan detoksifikasi, diantaranya tubuh kelelahan kurang fokus dan tidak bersemangat, berat badan gampang naik tetapi sulit turun, gangguan pencernaan, sering pusing tiba-tiba tanpa sebab, gangguan pada tidur, timbul masalah kulit seperti mudah berjerawat, dan menstruasi tidak teratur pada wanita. Puasa selain pelaksanaannya untuk beribadah kepada-Nya untuk memperoleh pahala dan keberkahan Allah SWT jika dibarengi dengan pola hidup dan pola makan yang baik seimbang dapat meningkatkan imunitas spiritual dan tubuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H