Mohon tunggu...
Andi Agus
Andi Agus Mohon Tunggu... -

anak sulung dari pasangan h.najamuddin dan hj.satu bauk.lahir di cianjur pada tanggal 17 agustus 1989.sekarang saya sementara menempuh pendidikan di universitas muhammdiyah makassar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kondisi Perkotaan di Indonesiku

14 April 2011   04:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:49 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah lima hari kami sudah beraa di lokasi tempat KKN tetapi sampai saat ini kami masi menumpang di mesjid karena belum ada masyarakat yang ingin rumahnya dijadikan posko,maklum tempat KKN kami berada di ibu kota kabupaten tepatnya kabupaten takalar sulawesi selatan.orang-orangnya sudah modern sehingga mungkin budaya gotong royong dan norma dalam masyarakat sudah di hilangkan.bahkan bukan hanya masyarakatnya tetapi lebih lucunya lagi pemimpin daerah itu kelihatanya super cuek dengan keadaan kami yang ingin mengabdi di tempat itu.

melihat keadaan yang semakin kacau di daerah itu banyak teman-teman dari kampus sudah menyerah dan memutuskan untuk pulang balik makassar-takalar.hal ini semakin menambah beban dalam pikiranku karna tanggu jawabku sebagai kordinator.mungkin dsaat seperti ini butuh dukungan teman teman tetapi malah teman teman malah semakin memberatkan pikiranku,untung saja ada teman satu kampungku yang masi setia menemaniku sampai saat ini.

Hari demi hari keadaan semakin kacau,hal ini semakin menantangku untuk berfikir lebih keras lagi segera aku memutuskan untuk menyatukan teman-temanku terlebih dahulu dan akhirnya berhasil dan sekarang aku sedang berusaha memulihkan keadaan yang terjadi dalam lingkungan masyarakatnya.

Dari hal ini aku mengambil kesimpulan bahwa:


  1. orang desa jauh lebih tinggi sifat sosialnya
  2. orang desa lebih sopan daripada  orang-orang dikota
  3. dunia pendidikan harusnya lebih mementingkan kualitas ahlak anak didiknya karnena tanpa di belakali itu akan muncul gayus tambunan,dan penjahat2 yang lain di negeri ini,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun