Mohon tunggu...
Selasar.com
Selasar.com Mohon Tunggu... -

Selasar adalah Platform tanya jawab, tempat Anda memperluas jejaring pengetahuan. Selasar, tanya, tahu, terhubung.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tepatkah Kunjungan Jokowi ke AS?

27 Oktober 2015   21:11 Diperbarui: 27 Oktober 2015   21:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

25-27 Oktober 2015, Presiden Joko Widodo beserta rombongan bertolak ke Amerika Serikat. Dalam rombongannya, Jokowi membawa beberapa Menteri serta beberapa CEO startup Indonesia. Namun di tengah kondisi Indonesia yang sedang berjibaku dengan kabut asap, tepatkah kunjungan Jokowi ke Amerika Serikat?

Dalam kunjungannya kali ini, Jokowi akan bertemu dengan Presiden Barrack Obama, Pimpinan Parlemen, Menteri hingga para Pimpinan perusahaan digital di Silicon Valley, San Fransisco. Selain itu Jokowi juga diagendakan untuk bertemu dengan para pimpinan perusahaan migas Amerika. Pertemuan dan agenda tersebut berkaitan dengan tema kunjungan, yaitu Mengembangkan Kemitraan Strategis untuk Perdamaian dan Kesejahteraan Bersama.

Dengan tema tersebut, investasi dan kemitraan menjadi target utama pada kunjungan ke Amerika kali ini. Kemitraan yang dimaksud adalah investasi perdagangan, pengembangan ekonomi digital, dan ekonomi kreatif. Hal tersebutlah yang menjadi alasan dasar keikutsertaan CEO Go-Jek, Tokopedia, Kaskus, dan Traveloka dalam rombongan presiden. Para CEO Startup tersebut akan mengunjungi perusahaan digital di Silicon Valley seperti Google, Microsoft, dan Apple untuk membicarakan rencana kerja sama.

Selain kerja sama dengan perusahaan digital, para Menko yang ikut turut serta dalam rombongan, juga diagendakan untuk bertemu dengan para pimpinan perusahaan energi dan sumber daya alam, seperti Menteri ESDM, yang akan menandatangani MoU (nota kesepemahaman) terkait dengan kerja sama di sektor migas, energi terbarukan, dan listrik.

Sementara itu, pihak perusahaan listrik Amerika juga sudah menyatakan minatnya untuk ikut andil dalam proyek pembangunan listrik 35 gigawatt Indonesia. Hal ini sudah dinyatakan dengan pembentukan kelompok kerja (Power working group) antara Indonesia dan Amerika.

Kemudian, Jokowi juga akan meresmikan perusahaan modal ventura berlabel Palapa Ventures. Perusahaan ini digagas oleh warga negara Indonesia. Perusahaan ini juga berada di bawah bendera Indonesian Diaspora Business Council. Palapa Ventures berfungsi untuk memperkenalkan para pelaku usaha digital di Indonesia kepada pemodal di Amerika. Hal ini berkaitan dengan suntikan dana dan alih teknologi.

Berdasarkan penjelasan di atas, telah kita ketahui bahwa kunjungan ke Amerika dipenuhi oleh serangkaian agenda. Serangkaian agenda tersebut ditujukan untuk kemajuan di berbagai sektor ekonomi. Namun, menurut Anda, apakah kunjungan ini tepat dilakukan mengingat kondisi Indonesia tengah berjibaku dengan asap?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun