Mohon tunggu...
Selasar.com
Selasar.com Mohon Tunggu... -

Selasar adalah Platform tanya jawab, tempat Anda memperluas jejaring pengetahuan. Selasar, tanya, tahu, terhubung.

Selanjutnya

Tutup

Money

4 Tips Investasi Saham Saat Ekonomi Melemah

16 September 2015   13:35 Diperbarui: 16 September 2015   13:55 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sektor Barang Konsumsi Cendrung Naik dan Stabil

4 Tips Investasi Saham saat Ekonomi Melemah - Saat ini pertumbuhan ekonomi terus melambat. Nilai rupiah terhadap dolar Amerika terus menurun. Hal ini tentu berpengaruh terhadap dunia usaha. Melemahnya nilai pasar dapat dilihat dari IHSG yang cendrung terus turun. Namun kondisi ini bukan halangan untuk menginvestaskan uang di pasar saham.

Bahkan, bagi sebagian investor, saat harga-harga saham turun adalah saatnya untuk membeli, dengan harapan akan mendapatkan capital gain setelah pasar kembali normal. Namun investor juga harus berhati-hati, karena harga saham bisa jauh lebih turun dari harga beli.

Selain itu tidak semua perusahaan dapat menghadapi lemahnya ekonomi dengan baik. Berikut tips dalam memilih saham yang tepat saat ekonomi melemah :

  1. Pilih Sektor yang Tepat

Cara pertama untuk memilih perusahaan yang tepat adalah dengan memilih sektor yang tepat. Pada saat ekonomi mengalami penurunan, sektor yang paling tahan banting adalah sektor infrastruktur, sektor barang konsumsi, dan sektor teknologi.

Sektor infrastruktur cendrung stabil pada saat resesi ekonomi diakibatkan kebutuhan akan infrastrur terus meningkat, selain itu untuk memicu perekonomian kembali, pemerintah biasanya menambah belanja dibidang infrastruktur.

Di lain pihak sektor konsumsi cenderung stabil karena porsi belanja untuk konsumsi merupakan komponen yang tidak bisa dihapuskan masyarakat. Sedangkan sektor teknologi bisa bertahan saat resesi karena cendrung cepat dalam melakukan inovasi.

 

  1. Pilih perusahaan yang rutin membagikan deviden

Kedua, calon investor dapat memilih perusahaan yang dapat memberikan keuntungan deviden paling tidak sama dengan deposito. Pada saat resesi ekonomi harga saham cendrung terus turun dan tidak stabil. Jadi alih-alih mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga saham, investor perlu melirik perusahaan yang memberikan deviden secara rutin.

Perbandingan terhadap deposito dilakukan karena bunga deposito merupakan patokan keuntungan minimal yang layak di dapatkan investor. Jadi walaupun perkembangan harga saham tidak begitu menggembirakan, investor dapat mengandalkan keuntungan dari deviden. Jika harga saham juga naik maka investor tentu akan mendapatkan keuntungan lebih.

  1. Memilih saham LQ45

Ketiga, calon investor dapat memilih saham yang berada pada indeks LQ45. Indeks ini merupakan kumpulan saham yang memiliki likuiditas tinggi. Artinya, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dinilai baik.

Hal ini penting karena likuiditas perusahan menjadi salah satu indikator penting perusahaan akan tetap bertahan. Saham-saham LQ45 memiliki resiko yang lebih rendah daripada saham non-LQ45.

  1. Berinvestasi Jangka Panjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun