Setelah satu bulan penuh (18 Januari s/d 18 Februari 2016), acara Praktik Kerja Lapangan (PKL) Terpadu Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram secara resmi ditarik pada hari Kamis (18/2) lalu di Auditorium IAIN Mataram. Peserta yang hadir saling berdesakan, bahkan ada yang tidak dapat kursi duduk. Pertama kali dalam sejarah acara besar FDK dihadiri berbagai unsur lambaga sosial yang bergerak di berbagai lingkup. Dinas Sosial Daerah Nusa Tenggara Barat ikut hadir dan menyampaikan sambutan dalam acara itu.
Angka 5 vs 6 di spanduk terpampang
Kehebohannya bukan terletak pada kapasitas yang sangat banyak itu. Tapi, pada spanduk yang bertuliskan tahun 2016. Tidak banyak yang mencermati bahwa angka 6 di tahun itu sebenarnya angka 5 yang mungkin salah cetak atau tema yang dipakai tahun lalu dipakai lagi. Kalau dipikir-pikir dengan meriahnya acara itu, dan banyaknya dana yang dikeluarkan oleh pihak bendahara rasanya nggak mungkin tema tahun lalu yang dipakai lagi. Salah cetak kemungkinan besar terjadi pada spanduk itu.
Dengan begitu, angka 5 yang sudah terlanjur itu disambung perutnya pakai selirban hitam. Kendati demikian, tidak bisa disembunyikan bahwa itu adalah angka 5 sebab keliatan sekali ekornya yang memanjang ke atas lalu datar ke belakang, bukan naik melingkar ke belakang seperti ekor angka 6 yang ke belakang. Coba dah lihat perbedaannya jauh sekali antara (5 vs 6).
Dari beberapa pejabat kampus dan dinas sosial tidak ada yang mengomentari hal itu. Biasa-biasa saja nama juga manusia banyak salah dan lupa.
Musik dihentikan di tengah jalan
Sebelum acara itu dimulai dan untuk menyambut tamu dan para peserta yang hadir. Group band musik BKSM Kampus menghibur dengan lima lagu. Dentuman musiknya kurang bersih, alatnya masih banyak nyaring di sana-sini yang walaupun vokalisnya merdu dan bersuara emas-ke keemasan.
Tibalah rombongan tamu yang berdampingan jalan dengan Rektor IAIN Mataram Dr Mutawalli memasuki auditorium yang sudah panas dan ramai itu. Sambil jalan mendekati kursi di depan yang sudah disediakan, pak rektor memberi intruksi secepatnya hentikan semua acara music yang saat lagunya belum selesai. Selesailah music itu dengan perginya para personel meninggalkan alat music di panggung dengan ketawa-ketawa turun. Acara penarikan pun segera dimulai.Â
Rektor tantang debat secara akademik
Setelah dibuka, pemabacaan Kalam Ilahi oleh qori’ mahasiswa sendiri, sambutan ketua panitia yang suaranya dari mix kurang jelas, dan sambutan Ibu dekan yang panjang lebar. Tibalah giliran Pak Rektor Dr Mutawalli menyampaikan sambutan.
Di tengah sambutannya, Dr Mutawalli menegaskan, bahwa fakultas dakwah bukan fakultas teroris dan IAIN pada umumnya tidak menerima serta haram bagi kelompok-kelompok ekstremis. IAIN dan fakultas dakwah khususnya harus inklusip menerima dan bisa bergaul dengan siapa saja demi kemanusiaan.