Menggaungkan Semangat Kreatif dari Rangkaian ICCC 2016 Malang

[caption caption="Spanduk Pameran Kota Kreatif Indonesia dan ASEAN (Dokumentasi pribadi)"][/caption]Malang merupakan sebuah daerah yang dikenal sebagai kota pelajar. Hal ini bisa dilihat berjubelnya jumlah lembaga pendidikan di kota yang sering disebut Kota Apel ini. Jumlah pelajar dari berbagai penjuru daerah dan juga luar negeri pun hadir menimba keilmuan di kota ini.

Malang sebagai kota pelajar tentunya saat lekat dengan hal yang berbau kreatif. Oleh karenanya banyak segala hal kreatif yang diselenggarakan di kota ini, peran pelajar tentu sangat lekat akan dunia kreatif. Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) 2016 diselenggarakan di Kota Malang. Bidang kreatif yang cukup banyak banyak agenda digelar dalam rangka ICCC ini. Saya mulai hari pertama mengunjungi ICCC. Berikut reportasenya.

 [caption caption="Expo ICCC (Dokumentasi pribadi)"]

[/caption]Melihat Ingar-bingar Pameran Kreatif

Ingar-bingar agenda besar nasional di Kota Malang mulai dirasa sejak 30 Maret 2016. ICCC memang sudah dimulai pada tanggal tersebut. Pak Yunus yang juga Kompasianer Malang memiliki kesempatan untuk hadir di acara tersebut. Banyak pengetahuan yang beliau dapat dan dirangkumnya dalam sebuah artikel yang beliau tulis.

[caption caption="Stand yang ada di Expo (Dokumentasi pribadi)"]

[/caption]Jika melihat bidang ekonomi atau industri yang berhubungan dengan kreatif yang sudah cukup banyak, maka memang bisa jadi ada bidang kreativitas yang belum tersentuh di agenda ICCC 2016. Saya sendiri lebih menyoroti pada Pameran Expo yang pada spanduknya ditulis Pameran Expo Indonesia dan Asean atau dikemas dengan Malang City Expo.

[caption caption="Expo ICCC (Dokumentasi pribadi)"]

[/caption]Memasuki expo yang digelar di luar Stadion Gajayana, Malang ini terasa hampir sama dengan expo lainnya jika Anda juga pernah menyaksikan expo yang hampir mirip. Hal yang terasa adalah nuansa formalitasnya. Cukup banyak daerah yang hadir, namun terasa yang disuguhkan bukanlah hal yang khas daerahnya tersebut.

[caption caption="Salah satu stand (Dokumentasi pribadi)"]

[/caption]Stand-stand yang tertata memang cukup apik dan megah. Namun isinya seakan sama dengan yang lainnya, batik adalah hal umum yang cukup sering ditampilkan. Padahal hasil kreatif daerah tersebut cukup banyak yang lainnya yang perlu khalayak ramai tahu. Yang menunggu tempat pun terasa kurang mengenalkan apa yang ada, namun bisa jadi hal ini disebabkan kelelahan mereka dalam perjalanan jauh.

[caption caption="Stand yang ada di expo (Dokumentasi pribadi)"]

[/caption]Hal formalitas atau sekenanya saja hadir dalam sebuah acara inilah yang perlu ditata ulang niatnya. Kemasan acara pun selayaknya juga diperlukan untuk bisa menarik banyak pengunjung. Desain stand yang bagus seakan tak seimbang dengan isi dan semangat yang perlu digali lebih jauh lagi. 

[caption caption="Stand yang ada di expo (Dokumentasi pribadi)"]

[/caption]Perlunya Follow Up!
Expo Internasional semacam ini memang sangat penting mengenalkan atau promosi hasil karya kreatif sebuah daerah. Namun, hal yang sangat penting adalah setelah berlangsungnya gelaran tersebut. Apakah ada follow up atau tindak lanjut dari kegiatan tersebut. Jika memang hanyalah formalitas, maka hal ini perlu dikoreksi lebih lanjut.

Gelaran yang bersifat formalitas dan tanpa adanya tindak lanjut yang jelas menyebabkan seperti gelaran yang hanya menghabiskan uang rakyat. Terlebih malah mendapat kelelahan dan gebyar-nya saja. Oleh karenanya adanya follow up dan tindak lanjut dari gelaran ICCC 2016 sangat penting. Terlebih Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah berlangsung seharusnya menjadikan hal tersebut sebagai peluang bagi rakyat Indonesia untuk lebih maju dan sejahtera. [SH]