Suasana Kota Batu pagi itu cukup sejuk. Jalanan belum begitu macet dipenuhi kendaraan. Saya bersama rekan Malang Citizen ada agenda jalan-jalan ke beberapa tempat di wilayang Batu dan Malang. Titik kumpul yang kami sepakati adalah Alun-Alun Kota Batu. Tempat yang cukup popular bagi wisatawan dan penduduk setempat.
Alun-Alun Kota Batu tanpa Rokok
Setibanya di Alun-Alun saya mencari-cari rekan yang lainnya pagi itu. Alun-alun kota Batu kala itu sudah cukup ramai orang, ada yang bersama dengan rombongan ada pula yang bersama keluarganya. Memang tempat ini menjadi tempat berwisata murah di kota Batu. Cukup bayar parkir, bisa menikmati kesejukan kota Batu di Alun-alunnya. Memang tak begitu luas, namun cukup lah untuk tempat berfoto selfie atau welfie. Tempat ini juga ramah lingkungan karena di beberapa spot Alun-alun ada tulisan larangan merokok. Jadi udara segar bisa terasa di tempat ini meski di sekitarnya perlu ditertibkan juga tentang larangan merokok atau penjualan rokok.
Setelah mencari-cari, lalu memarkir kendaraan. Saya bersama rekan lainnya masuk ke wilayah alun-alun kota Batu. Bertemulah dengan mas Endrita dengan keluarganya. Saya kira beliau akan ikut kita dalam agenda jalan-jalan kali ini. Namun beliau hanya mengantar kaos yang akan kita pakai.
Di wilayah tengah alun-alun Kota Batu sudah ada rekan lainnya yang sudah menunggu. Kami bertegur sapa dan beberpa sibuk dengan kamera untuk mengabadikan momen di alun-alun Kota Batu ini. Ohya, beberpa rekan juga memakai kaos baru untuk agenda kali ini. Warna biru yang telah disepakati sesuai voting di grup whatsapp.
Saya melihat paket data mau habis, berusaha mengambil waktu untuk mencari ATM terdekat. Bermaksud untuk isi ulang pulsa dan kemudian dikonversi menjadi paket data. Setelah memakai kaos baru lalu berfoto bersama kami lanjutkan perjalanan ke Wilayah Air Terjun Coban Rondo. Tujuan pertama kami bukan Air Terjun yang sudah cukup masyhur itu, namun Dancok Café Malang.
Dancok Cafe Malang, bikin penasaran…
Kata kata Dancok sebenarnya bikin saya penasaran. Namanya menyerempet kata-kata lain. Dan wal hasil memang benar, saata kami bertemu dengan Pengelola Café tersebut, nama tersebut memang dibuat untuk membuat telinga gatel.