Kuliah berarti keluar dari zona berseragam, dari sebelumnya putih abu-abu. Kuliah adalah sebuah jenjang pendidikan yang tak dirasakan semua orang, sungguh beruntung orang yang dapat mendapatkan kehormatan dapat merasakan masa kuliah dalam hidupnya. Kuliah yang dimulai dengan berbagai metode ujian masuk, akhirnya akan berujung pada sebuah ujian keluar yang penting pula yakni ujian/sidang skripsi.
[caption id="attachment_254667" align="aligncenter" width="479" caption="Ilustrasi"][/caption]
Skripsi Terbengkalai?
Tak jarang sebagian Mahasiswa yang semangat di awal kuliahnya karena terkena berbagai hal menyebabkannya tak menghiraukan urusan penting tentang skripsi atau nama lainnya juga Tugas Akhir, sebagian mahasiswa tinggal menyelesaikan skripsi lalu ikut ujian atau sidang skripsi namun tak dilakukan. Hal inilah yang saya rasa dimulai mengajukan proposal judul skripsi di semester ke-7 yang kemudian mendapat persetujuan namun tak terselesaikan hingga akhirnya di ujung semester 14.
Banyak penyebab skripsi terbengkalai, yang saya rasakan kebanyakan adalah tentang kenyamanan di tempat lain seperti bekerja. Menjadi mahasiswa yang juga bekerja memang cukup bagus, namun tanggung jawab menyelesaikan kuliah hingga melewati skripsi adalah hal yang penting dan merupakan tanggung jawab pula sebagai mahasiswa; terlebih pula sebagai anak yang mendapat kepercayaan orang tua untuk kuliah.
Saat semester 7 saya cukup semangat segera menyelesaikan skripsi ini, namun hal seperti pekerjaan di luar kuliah membuat tiap semester setelahnya kurang memperhatikan ikhwal skripsi. Mungkin itulah yang dinamakan zona kenyamanan yang sebenarnya tidak nyaman, yakni nyaman di pekerjaan tertentu namun sebenarnya tak nyaman karena ada tanggung jawab lain yang belum terselesaikan dengan baik.
Mungkin terfikir juga sebagian mahasiswa yang sedang turun semangatnya menyelesaikan skripsi adalah tentang Drop Out (DO). Hal ini seperti mengikuti orang-orang hebat lainnya seperti Bill gates, namun hal yang perlu difikir lagi adalah kita bukan Bill gates yang DO dari kampus yang cuku terkenal dan lingkungan yang membuat mentalnya berbeda dengan kita. Oleh karenanya, DO bukanlah solusi terbaik untuk mahasiswa yang sedang asyik dengan mencari uang daripada kuliahnya.
Titik Balik Selesaikan Skripsi
Berada di ujung semester 14 bahkan bisa dibilang ujung sekali di masa perkuliahan saya merasa menyesal karena kurang memperhatikan skripsi. Bila melihat riwayat kuliah akan tertumpuk program skripsi yang diprogram hampir setiap semester dari semester 8 bahkan terlihat berbaris rapi menyapa.
Di semester 14 suatu ketika saya mendapat permintaan bantuan dari saudara untuk mengantarkan ujian bersama masuk perguruan tinggi. Disinilah saya merasa baru kemarin ikut ujian masuk di perguruan tinggi, namun tak terasa sudah di ujung kuliah. Rasa malu juga menghinggapi diri, saat dulu semangat berjuang ikut ujian masuk perguruan tinggi namun sekarang seakan kurang mengacuhkan pentingnya menyelesaikan kuliah. Hal inilah yang membuat semangat datang bagaimanapun juga skripsi harus diselesaikan. Berani memegang tanggung jawab menjadi mahasiswa dengan kuliah selayaknya juga berani menyelesaikan perkuliahannya dengan baik sehingga tak jadi beban kampus bahkan membuat kecewa orang tua yang telah memberikan berbagai hal untuk mendukung kuliah anaknya.
Selain itu saya juga merasa waktu adalah hal yang memang sangat berharga, bila serius skripsi di selesaikan maka tak perlu sampai mengunjungi semester akhir di masa perkualiahan; mungkin juga jika skripsi segera diselesaikan maka hasilnya akan lebih optimal daripada dikerjakan mepet di semester terakhir karena saat mengajukan skripsi semester 7 maka sahabat kita mahasiswa tentunya masih cukup banyak sehingga ada tempat untuk berbincang hingga menemukan solusi untuk penyelesaikan skripsi dengan hasil lebih baik. [SH]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H