Pernahkah Anda membaca Label  Kandungan dalam makanan kemasan sebelum mengkonsumsinya?
Di era modern ini, konsumsi makanan dan minuman berkandungan gula tinggi semakin meningkat. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat bahwa prevalensi anak penderita diabetes melonjak 70 kali lipat pada Januari 2023 dibandingkan tahun 2010.
Lonjakan ini menimbulkan kekhawatiran karena gaya hidup tidak sehat, termasuk konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, menjadi salah satu penyebab utama.Â
Oleh karena itu, pelabelan khusus kandungan gula di produk kemasan menjadi sangat penting untuk memberikan informasi yang jelas kepada konsumen.
Data dan Fakta Konsumsi Gula di Indonesia
Konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di Indonesia menempati posisi ke-3 tertinggi di wilayah ASEAN. Tingginya tingkat konsumsi ini menambah risiko kesehatan, terutama diabetes dan obesitas.Â
Menurut Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Republik Indonesia, Rizal E. Halim; tingginya angka diabetes pada anak kemungkinan besar disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, salah satunya akibat mengkonsumsi makanan dan minuman berkandungan gula tinggi.Â
Dengan pelabelan yang jelas, konsumen dapat lebih sadar akan kandungan gula dalam produk yang mereka konsumsi, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk kesehatan mereka.
Pelabelan khusus kandungan gula telah terbukti efektif dalam mengubah perilaku konsumsi masyarakat. Studi menunjukkan bahwa konsumen cenderung memilih produk dengan kandungan gula lebih rendah ketika informasi tersebut tertera dengan jelas pada kemasan.Â