Jika Anda mendalami dunia startup, Anda mungkin sering mendengar istilah "saham preferen". Istilah ini bisa terdengar menakutkan bagi pendatang baru di dunia bisnis. Namun, memahami saham preferen sangat penting, terutama bagi para founder startup.Â
Saham preferen atau preferred stock, adalah jenis saham yang memberikan hak istimewa tertentu kepada pemegangnya dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Pemegang saham preferen biasanya menerima dividen tetap yang dibayarkan sebelum dividen dibayarkan kepada pemegang saham biasa.Â
Selain itu, dalam hal likuidasi perusahaan, pemegang saham preferen memiliki prioritas atas aset perusahaan sebelum pemegang saham biasa.
Namun, saham preferen juga bisa datang dengan keterbatasan. Misalnya, pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak suara dalam keputusan perusahaan, kecuali dalam situasi tertentu yang telah disepakati sebelumnya. Ini bisa menjadi salah satu pertimbangan penting bagi para pendiri startup.
Mengapa Saham Preferen Penting bagi Founder Startup?
1. Menjaga Kontrol Perusahaan
Sebagai seorang founder startup, Anda mungkin memiliki visi dan misi yang kuat untuk perusahaan Anda. Namun, saat Anda membutuhkan pendanaan, Anda mungkin harus melepaskan sebagian kontrol kepada investor. Dengan memberikan saham preferen kepada investor, Anda dapat menawarkan keuntungan finansial tanpa harus memberikan hak suara. Ini memungkinkan Anda tetap memegang kendali atas arah perusahaan.
2. Menarik Investor
Investor seringkali mencari keamanan dalam investasi mereka. Saham preferen menawarkan jaminan dividen dan prioritas dalam pembagian aset jika perusahaan dilikuidasi. Ini membuat saham preferen menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari keamanan tambahan di samping potensi pertumbuhan.
3. Fleksibilitas dalam Pendanaan
Saham preferen memberikan fleksibilitas dalam struktur pendanaan. Anda dapat menyesuaikan ketentuan saham preferen sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan. Misalnya, Anda dapat menentukan besaran dividen, hak konversi menjadi saham biasa, dan kondisi lain yang dapat disesuaikan dengan situasi keuangan perusahaan.