Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gerakan Bantuan untuk Jasa Pijat Tunanetra dan Pedagang Keliling oleh PPPA Daarul Qur'an

7 April 2020   08:20 Diperbarui: 7 April 2020   08:39 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan bantuan untuk Tunanetra (Berprofesi Jasa Pijat) dan pedagang keliling (dok.pppa)

Masyarakat terus bergandengan saling membantu sesamanya. Melihat dampak covid19 yang membuat pembatasan. Kehidupan sejumlah pencari nafkah berubah drastis setelah wabah covid19 melanda Indonesia. Para tunanetra yang membuka panti pijat misalnya, yang pasien pijatnya berkurang setelah penerapan "Social Distancing".

Padahal, jasa pijat adalah sumber penghidupan keluarga. Maka, bagaimana jika tak ada pasien yang datang kerumah atau pasien yang memanggil? Mereka terancam tak bisa memenuhi kenutuhan sehari-hari.

Alhamdulillah, pada hari Rabu,1/4 tim PPPA Daarul Qur'an Surabaya bersilaturrahim kerumah Pak Heri Cahyono,beliau membuka jasa pijat dengan nama (Panti Pijat Seger Waras),berkunjung sekaligus  menyerahakn bantuan sosial berupa paket sembako kepada beliau.

Informasi yang di sampaikan pak Heri selaku ketua Pertuni Sidoarjo, jumlah tunanetra yang ada di Sidoarjo lebih dari 100 orang, namun yg  aktif di Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia) hanya sekitar 80.

Di hari yang sama, Tim PPPA Surabaya juga bersilaturrahim ke pak Romi, beliau juga tunanetra yang membuka jasa panti pijat di rumahnya,yang beralamatkan di Desa. Cemandi, Kec. Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Selain setiap hari melayani pasien pijat, pak romi juga termasuk jamaah aktif di mushola sekitar rumahnya.

Mas Nahar berbincang dengan pemijak tuna netra (dok.pppa)
Mas Nahar berbincang dengan pemijak tuna netra (dok.pppa)
"Semoga teman-teman se profesi saya ini, Allah diberikan kekutan lahir dan batin mas, dan Allah cukupkan kebutuhan hidup sehari-hari, meskipun saat ini pasien pijat yang datang sangat turun. Bahkan sehari tidak ada pasien" cerita pak Romi kepada tim PPPA Daarul Qur'an.

Distribusi bantuan sembako dilanjutkan lagi di hari Jumat, 3 april yang lalu. Kali ini tim mengunjungi dua tempat,yaitu di  desa kedungrejo, Waru bertemu dengan Bu Zunaida ,beliau buka panti pijat sumber sehat murni. dan yang ke dua di desa pepelegi kecamatan waru ,Sidoarjo bekunjung kerumah pak Samuji.

"Dengan cara berkunjung kerumah masing-masing penerima manfaat dari program ini tentunya dengan beberapa pertimbangan, yg pertama jika para tunanetra di kumpulkan di satu lokasi,maka akan bertolak belakang dengan anjuran pemerintah #dirumahsaja "ungkap Nahar Zainuddin ,selaku kepala Cabang PPPA Daarul Qur'an Surabaya.

Yang kedua, kita bisa langsung melihat sendiri keadaan riil di rumahnya. Lanjutnya.

Selain distribusi bantuan sembako kepada tunanetra, tim  PPPA hari Jumat itu juga membagikan sembako kepada beberapa pedagangl keliling, di antaranya yakni pak hidayat seorang pedagang bubur kacang hijau dan pak sarimo sang penarik becak.

"Saya berterima kasih kepada PPPA Daarul Quran,  karena jujur sejak virus ini rame dagangan saya jadi sepi mas dan penghasilan saya berkurang banyak mas." ujar pak hidayat kepada tim Sigab (Santri Siaga Bencana).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun