Suasana siang mulai menyingsing di perjalanan kami ke Trenggalek. Deru kendaraan mulai dipacu saat jalan lurus atau jalan nyaman untuk dilewati. Berbeda dengan mobil, kami menggunakan sepeda motor jadi harus lebih hati-hati jika karena guncangan yang berbeda.
Sepanjang perjalanan Malang ke Trenggalek, jalan lumayan nyaman meski ada beberapa aspal yang ditambal karena lubang. Pun juga ada aspal yang berlubang karena berbagai macam hal. Seperti banyaknya kendaraan beban berat hingga faktor cuaca yang mengakibatkan air tergenang sehingga aspal hancur perlahan-lahan. Saya tak sempat memotret hal ini, namun memang perlu sebagai perhatian khusus.
Apalagi selepas lewat di depan GOR Lembupeteng Tulungagung jalan perlu perhatian khusus bagi pengendara. Apalagi sepeda motor dengan skok yang berbeda dengan mobil. Guncangannya tentu berbeda dan perlu kehati-hatian. Di sebelah kanan dan kiri jalan ada banyak berjualan pedagang buah yang bisa jadirujukan makanan segar untuk isi perut kalau kurang nyaman karena jalannya.
Bahkan, di gapura perbatasna ini ada rambu-rambu yang roboh. Saat saya balik dari Trenggalek, ada petugas yang memotong pohon. Mungkin dimaksudkan untuk keamanan dan keselamatan pengguna jalan yang melintasi jalan utama ini. Semoga dapat pembenahan dari pihak terkait untuk perbaikan lebih lanjut. Pun juga untuk masyarakat yang melewati jalan Perbatasan Tulungagung-Trenggalek ini dapat lebih berhati-hati. Baik dari arah timur saat akan melewewati GOR Lembupeteng, maupun yang dari arah barat saat akan memasuki perbatasan Tulungagung-Trenggalek. [SH]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H